Kamis, 19 September 2019
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – PLN berhasil mencatatkan debut pertamanya dalam penerbitan obligasi Samurai yaitu melalui penawaran umum kepada para investor di Jepang sehingga berhasil mendapatkan dana segar sebesar JPY23,2 miliar yang diterbitkan dalam 3-tranche yang terdiri dari masing-masing tenor 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun dengan kupon tetap.
Obligasi ini mendapatkan peringkat ‘Baa2’ oleh Moody’s, ‘BBB’ oleh Standard and Poor’s, dan ‘BBB’ oleh Japan Credit Rating.
Penerbitan ini menjadi sangat penting karena PLN kembali berhasil melakukan penerbitan dalam denominasi mata uang asing selain yang selama ini diterbitkan yaitu USD setelah juga berhasil melakukan penerbitan surat utang berdenominasi Euro pada bulan Oktober 2018 lalu.
Selain itu transaksi ini sangat penting dikarenakan beberapa alasan yaitu merupakan penawaran obligasi Samurai pertama oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang membuka jalan selanjutnya bagi para emiten Indonesia dan ASEAN lainnya untuk mengakses pasar obligasi Jepang. melalui kesuksesan penerbitan perdana ini, PLN kembali merupakan satu-satunya korporasi ASEAN yang memiliki benchmark obligasi di seluruh investor base dunia yaitu di pasar Dolar AS, Euro, dan Yen Jepang.Hal lain yang menarik dalam penerbitan perdana ini adalah PLN mampu mencapai tujuan awal untuk memaksimalkan jumlah penerbitan dengan tenor yang lebih panjang (5 tahun atau lebih) dengan tingkat kupon yang sangat kompetitif, sementara emiten pemula biasanya hanya berhasil mengumpulkan permintaan dalam jangka waktu yang lebih pendek seperti 3 tahun di pasar Jepang mengingat tipikal investor Jepang yang sangat berhati-hati dan konservatif.
Dengan keberhasilan penerbitan perdana ini, PLN mampu mematahkan kebiasaan itu dengan mendorong investor fokus ke tenor yang lebih panjang yaitu 5 tahun dan 10 tahun.
Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto menyampaikan bahwa sebelum penawaran umum kepada investor di Jepang dilakukan, PLN telah terlebih dahulu mengadakan pertemuan dengan para potensial investor di Tokyo pada Juli 2019. Roadshow yang dilaksanakan tersebut sangat membantu investor memahami operasi bisnis PLN dan bagaimana hubungannya yang kuat dengan pemerintah Republik Indonesia mengingat peran dan fungsi PLN yang sangat sentral di Indonesia. Melalui roadshow, PLN mampu meyakinkan ketertarikan investor atas kredibilitas PLN dengan adanya respons positif dari investor. PLN dengan dibantu perbankan yang telah dikenal luas oleh investor Jepang mulai melakukan soft – sounding pemasaran selama 2 hari yaitu pada 4 dan 5 September 2019 dan mendapatkan umpan balik yang positif dari investor. Pada tanggal 6 September 2019, PLN memulai penawaran umum resmi kepada investor dengan harga acuan awal untuk tranche 3 tahun di Yen Swap Offer (“YSO”) + 45-65 bps, 5 tahun di YSO + 75-95 bps, 7 tahun di YSO + 80-100 bps dan 10 tahun pada YSO + 90-105 bps. Selama masa penawaran umum, dengan permintaan yang sangat positif dan tinggi dari para investor Yen dan juga harga yang sangat kompetitif maka diputuskan bahwa yang akan diterbitkan adalah tenor di 3,5 dan 10 tahun. . Transaksi ini berhasil diterbitkan pada 12 September 2019 yaitu dengan tenor 3 tahun sebesar JPY 3 milyar dan kupon 0.43%, 5 tahun sebesar JPY 18.5 Milyar dengan kupon 0.87% dan tenor 10 tahun sebesar JPY 1 Milyar dengan kupon 1.05%.
“PLN sebagaimana diketahui mendapatkan penugasan pemerintah melalui Perpres 4 Tahun 2016 yang dikenal dengan Program 35 GW yang saat ini sedang terus dikerjakan. Hasil penerbitan Obligasi Samurai ini akan dipergunakan untuk mendanai sebagian kebutuhan investasi untuk Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan sebagaimana amanat pemerintah” urai Sarwono Sudarto.
Dirinya menambahkan, dengan penerbitan Obligasi Samurai ini tentu saja selain mendapatkan dana segar untuk pembiayaan investasi, PLN juga berupaya mencari alternatif sumber dana investasi baru dengan tetap menjaga tingkat imbal hasil yang sangat kompetitif sehingga tetap mampu menjaga kestabilan Biaya Pokok Penyediaan Listrik yang terjangkau.
PLN akan terus mengejar pencapaian target elektrifikasi secara nasional 99% di tahun 2019 selain juga menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur strategis di sisi pembangkitan, transmissi dan distribusi diseluruh Indonesia yang dibarengi terus dengan upaya menjaga kehandalan operasinya guna memberi pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Indonesia.
Debut pertama transaksi penerbitan Obligasi Samurai ke Investor Jepang ini menarik minat banyak investor baik central institutional yang berasal dari Tokyo, regional investor di seluruh kawasan Jepang, serta investor-investor non-Jepang yaitu yang berada diluar Jepang dengan jenis investor yang sangat beragam pula.
Hal menarik lain dalam penerbitan obligasi Samurai kali ini adalah meskipun ini debut transaksi penerbitan pertama bagi PLN dalam Yen namun respon investor yang cukup tinggi didapatkan bukan hanya dari para investor besar yang berpusat di Tokyo namun juga PLN mampu menarik minat investor perbankan regional di Jepang untuk menanamkan investasinya di surat utang PLN. Hal ini menandakan bahwa investor Jepang sangat percaya dan yakin akan tingkat risiko berinvestasi di Indonesia khususnya PLN selain juga ditopang oleh strategi PLN dengan memperoleh pemeringkatan dari lembaga pemeringkatan Jepang yaitu JCR sangat berhasil dalam hal ini. Alokasi penerbitan obligasi Samurai tersebut tersebar di beberapa jenis investor sebagai berikut Shinkin/bank lokal (36%), life insurers (24%), regional banks (15%), offshore banks (12%), asset managers (9%) dan lainnya (4%). Dalam penerbitan ini PLN dibantu oleh lembaga keuangan yaitu Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co., Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., Nomura Securities Co., Ltd., dan SMBC Nikko Securities Inc. (ray)