Selasa, 24 September 2019
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) atas nama Menteri Keuangan, Senin (23/9),, telah melaksanakan Penetapan Hasil Penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR008. Total volume pemesanan pembelian SBR008 yang telah ditetapkan yaitu sebesar Rp1.895.451.000.000,00. SBR008 merupakan instrumen Savings Bond Ritel terakhir yang diterbitkan Pemerintah di tahun 2019 ini.
Menjelang pembukaan masa penawaran SBR008, Pemerintah menunjuk tiga lembaga persepsi dalam melaksanakan Sistem Penerimaan Negara Secara Elektronik. Dengan ditunjuknya tiga lembaga persepsi tersebut, kanal pembayaran yang dapat digunakan investor untuk menyetorkan dana investasi SBR008 semakin beragam. Apabila sebelumnya pilihan investor untuk menyetor/transfer dananya hanya melalui ATM/teller/internet banking/mobile banking, saat ini masyarakat dapat menyetor dana investasinya di SBR melalui kanal virtual account, dompet elektronik ataupun kanal lain yang difasilitasi oleh lembaga persepsi tersebut. Tercatat sebanyak hampir 400 investor SBR008 yang berhasil melakukan pembayaran melalui kanal-kanal baru tersebut.
Selain itu, Pemerintah juga menggandeng dua Mitra Distrbusi (Midis) baru yang membantu Pemerintah dalam melakukan penjualan SBR008. Hal ini merupakan wujud komitmen Pemerintah untuk semakin mempermudah masyarakat yang ingin berpartisipasi pada SBN ritel.
Penerbitan SBR008 kali ini telah berhasil menjaring 10.219 investor, di mana 62,20% dari jumlah tersebut merupakan investor baru. “Sebagaimana penerbitan SBN ritel online sebelumnya, mayoritas investor baru yang tercatat membeli SBR008 yaitu investor milenial (55,71% dari jumlah investor baru),” bunyi keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin.
Di samping investor baru yang jumlahnya siginifikan, tidak sedikit investor yang selalu membeli SBR di setiap masa penerbitannya. Terdapat 140 investor yang kembali membeli SBR008 sejak Pemerintah menerbitkan SBR secara online dengan nominal pembelian SBR008 sebesar Rp29,92 miliar.
Selain itu, juga terdapat 1.829 investor SBR007 yang kembali membeli SBR008 dengan nominal pembelian SBR008 sebesar Rp155,823 miliar.
Dengan keunggulan SBR sebagai instrumen yang aman, mudah dan terjangkau, SBR menjadi pilihan masyarakat yang baru mulai belajar berinvestasi. Hal ini terlihat dari jumlah investor dengan pemesanan Rp1 juta mencapai 884 investor dengan total volume pemesanan Rp884 juta. Capaian positif tersebut diharapkan terus berlangsung di tengah upaya Pemerintah untuk memperluas basis investor di dalam negeri dalam rangka pendalaman pasar keuangan domestik.
Berikut rincian profil investor SBR008:
- Jumlah investor ritel terbesar adalah yang melakukan pemesanan pada rentang Rp1 juta s.d. Rp100 juta, yaitu mencapai 73,34%.
- Berdasarkan usia, jumlah investor dari generasi Milenial mendominasi dengan porsi mencapai 51,96% dari total jumlah investor. Adapun dari sisi volume pemesanan, kelompok Baby Boomers merupakan yang terbesar, yaitu mencapai 41,59% dari total volume pemesanan atau Rp788,39 miliar.
- Berdasarkan kelompok profesi, jumlah investor terbesar adalah Pegawai Swasta yang mencapai 37,35%, selanjutnya kelompok Wiraswasta dan PNS/TNI/Polri masing-masing sebesar 19,56% dan 10,55%. Adapun berdasarkan volume pemesanan, kelompok profesi Wiraswasta adalah yang terbesar mencapai 39,94%, disusul oleh Pegawai Swasta dan Ibu Rumah Tangga masing-masing sebesar 26,67% dan 12,33%.
- Rata-rata volume pemesanan per investor adalah Rp185,48 juta atau turun dari rata-rata volume pemesanan di penerbitan SBR sebelumnya yang mencapai Rp214,08 juta.
- Sebaran jumlah investor SBR008 berdasarkan kelompok usia dan profesi yang lebih rinci adalah sebagai berikut:
Kelompok | Jumlah Investor (%) | |
---|---|---|
Usia* | ||
1. | Generasi Z (>2000) / <19 tahun | 0,29 |
2. | Generasi Milenial (1980 – 2000) / 19-39 tahun | 51,96 |
3. | Generasi X (1965 – 1979) / 40-54 tahun | 27,95 |
4. | Generasi Baby Boomers (1946 – 1964) / 55–73 tahun | 18,18 |
5. | Generasi Tradisionalis (1928 – 1945) / 74–91 tahun | 1,62 |
Profesi | ||
1. | Pegawai Swasta | 37,35 |
2. | Wiraswasta | 19,56 |
3. | PNS/ TNI/ Polri | 10,55 |
4. | Ibu Rumah Tangga | 8,95 |
5. | Pelajar/Mahasiswa | 8,10 |
6. | Pegawai Otoritas/Lembaga/BUMN/BUMD | 3,48 |
7. | Pensiunan | 3,12 |
8. | Profesional | 2,57 |
9. | Lainnya | 6,32 |
sumber: DItjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan
*Pembagian usia generasi mengacu pada Sprague (2008), Casey and Denton (2006)
Setelah penerbitan SBR008, Pemerintah masih memiliki dua instrumen SBN Ritel yang akan diterbitkan, yaitu:
Instrumen | Jadwal Penerbitan (Tentatif) |
ORI016 | 2 – 24 Oktober 2019 |
ST006 | 6 – 20 November 2019 |
sumber: Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan RIsiko Kementerian Keuangan
(rud)