Rabu, 25 September 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap
menutup kawasan wisata Taman Nasional Komodo (TNK) pada 2020 kendati ada
penolakan dari Kementerian Pariwisata.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Jelamu, mengatakan bahwa
Kementerian Pariwisata menolak penutupan kawasan wisata Taman Nasional Komodo
(TNK) pada 2020 seperti yang digagas Pemprov NTT.
Marius mengatakan, hasil kajian yang dilakukan tim terpadu dari Kementerian
Pariwisata terhadap rencana penutupan Pulau Komodo tidak pernah
didiskusikan dengan Pemprov NTT.
“Pemerintah Provinsi NTT tentu tegas menolak keputusan Kementerian
Pariwisata. Pemerintah NTT ingin menyelamatkan Komodo dengan melakukan
konservasi terhadap TNK sehingga habitat Komodo maupun kondisi alam Pulau
Komodo semakin terjaga dengan baik seperti aslinya,” kata Marius Jelamu,
Selasa (24/9)
NTT menghendaki Pulau Komodo menjadi pulau
yang terkonsentrasi dengan ekosistem yang terjaga dengan baik, sehingga kondisi
alam Pulau Komodo seperti asli sehingga Komodo berkembang dengan pesat.
“Kami tidak hanya melihat jangka pendek untuk kepentingan pariwisata
tetapi untuk jangka panjang bagaimana menjaga habitat Komodo dan ekosistem
dalam kawasan itu terjaga dengan baik,” tegas Marius.
Ia mengatakan, NTT tidak melarang wisatawan berkunjung ke kawasan Pulau Komodo
karena yang dilakukan pemerintah adalah melakukan konservasi.
“Masih banyak destinasi wisata di Pulau Komodo yang bisa dikunjungi
wisatawan. Wisatawan yang datang ke Manggarai Barat tidak hanya melihat komodo
tetapi juga melihat obyek wisata lain yang keindahan alamnya sangat
mempesona,” tegas Marius Jelamu.
Marius menegaskan, gagasan penutupan kawasan Taman Nasional Komodo untuk
kepentingan konservasi didukung oleh Presiden Jokowi.
Pemerintah Provinsi NTT demikian Marius Jelamu akan melakukan kordinasi dengan
Kementerian Pariwisata untuk meninjau kembali keputusan penolakan
penutupan Taman Nasional Komodo.
“Kami segera melakukan kordinasi dengan pemerintah pusat untuk menyamakan
persepsi terhadap penutupan Pulau Komodo, karena penutupan dilakukan bagi
kepentingan konservasi demi penyelamatan Komodo,” tegas Marius Jelamu.
Marius Jelamu menampik adanya kepentingan kelompok bisnis tertentu di balik
rencana penutupan Pulau Komodo untuk usaha bisnis di kawasan TNK.
“Kami tegaskan tidak ada kepentingan bisnis oleh pihak lain di balik
rencana penutupan Pulau Komodo. Penutupan hanya untuk kepentingan konservasi,”
tegas Marius Jelamu. (ki)