Kamis, 26 September 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia
perwakilan Indonesia menyatakan, populasi generasi muda yang terus bertambah
akan meningkatkan penggunaan belanja online, sehingga menjadi salah satu
faktor penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020.
“Sektor jasa diperkirakan akan menjaga pertumbuhan tetap tinggi karena
terdorong oleh populasi kaum muda yang banyak, sehingga meningkatkan penggunaan
jasa online,” kata Kepala Perwakilan ADB untuk Indonesia Winfried
Wicklein di Jakarta, Rabu (25/9).
Hal tersebut dikemukakan terkait ADB yang menurunkan proyeksinya terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019, yaitu dari perkiraan pada April lalu
sebesar 5,2% menjadi 5,1%.
“Laju pertumbuhan tahun ini sedikit lebih lambat, disebabkan oleh penurunan
ekspor dan melemahnya investasi domestik,” ujar Winfried.
Menurutnya, pertumbuhan akan kembali membaik pada 2020 yaitu sekitar 5,2% yang sebagian besar masih akan disumbang oleh
konsumsi yakni salah satunya dengan peningkatan belanja online tersebut.
Ia mengatakan konsumsi domestik yang kuat akan membuat laju pertumbuhan ekonomi
Indonesia membaik dengan didorong oleh naiknya pendapatan rumah tangga,
lapangan kerja, dan inflasi yang rendah.
Winfriend pun memperkirakan inflasi akan tetap stabil yaitu sebesar 3,2% untuk
2019 dan 3,3% pada 2020 sehingga dapat membantu mempertahankan momentum belanja
swasta. “Inflasi inti mungkin akan tetap terjaga dan harga pangan juga tidak
berubah,” ujarnya.
Meskipun terjadi perlemahan pertumbuhan di antara mitra perdagangan sehingga
berhasil mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia, namun defisit transaksi
berjalan diperkirakan tetap terkendali yakni sebesar 2,7% dari Produk Domestik
Bruto (PDB) tahun 2019.
“Tapi investasi dan pertumbuhan ekonomi yang mulai melaju mungkin akan
menyebabkan defisit pada transaksi berjalan yang melebar hingga 2,9% PDB pada
2020 mendatang,” katanya.
Winfried melanjutkan, sektor industri khususnya konstruksi turut memiliki
peluang untuk diuntungkan oleh adanya pembangunan properti di perkotaan.
Selain itu, komitmen pemerintah untuk mengadopsi teknologi baru juga akan
meningkatkan kemampuan manufaktur dan membawa peningkatan daya saing dalam
jangka menengah. (ki)