Selasa, 8 Oktober 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Layanan teknologi 5G yang jauh lebih canggih dibandingkan
teknologi 4G, bila diterapkan dengan yakin dan tersebar secara merata maka akan
dapat mempercepat kinerja digitalisasi usaha nasional.
“Peluncuran layanan 5G akan berperan besar dalam mempercepat digitalisasi
bisnis dan memberikan manfaat besar bagi perusahaan Indonesia,” kata
Managing Director Cisco Indonesia (perusahaan teknologi digital multinasional)
Marina Kacaribu, di Jakarta, Senin (7/10).
Teknologi digital 5G dinilai memiliki beragam manfaat yaitu kecepatan hingga 50
kali lebih cepat, 10 kali lebih responsif, dan daya konektivitas yang jauh
lebih rendah dibandingkan dengan teknologi 4G.
Menurut dia, dampak terbesar akan dirasakan oleh sejumlah sektor utama seperti
manufaktur dan jasa sebagai kontributor terbesar perekonomian secara
keseluruhan.
Seiring dengan tingginya jumlah pengguna data, lanjutnya, operator
telekomunikasi di Indonesia dinilai juga akan memimpin pertumbuhan di kawasan
ASEAN berkat pemanfaatan potensi implementasi teknologi 5G.
Sebagaimana diwartakan, ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai US$ 40
miliar hingga akhir 2019 ini, berdasarkan riset terbaru dari laporan e-Conomy
SEA tahun ini yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company.
Managing Director Google Indonesia Randy Jusuf menjelaskan tren pertumbuhan
ekonomi digital di Asia Tenggara pesat, termasuk Indonesia. Dari laporan
tersebut pula, transformasi ekonomi lndonesia yang luar biasa menjadi pendorong
pertumbuhan yang dinamis bagi Asia Tenggara.
“Tahun ini kita prediksi ekonomi internet Indonesia mencapai US$ 40 miliar,
dan kami prediksi di tahun 2025 akan mencapai lebih dari US$ 133 miliar,”
kata Randy pada konferensi pers di Kantor Google Indonesia.
Randy menjelaskan riset terbaru ini melaporkan tingkat pertumbuhan Indonesia
mencapai 49%, paling pesat di Asia Tenggara dengan potensi hingga US$ 133 miliar
pada 2025.
Menurut laporan regional tahun 2019, pertumbuhan ekonomi digital tersebut
mencakup lima sektor, yakni e-commerce, media online, transportasi online,
wisata dan perjalanan, serta jasa keuangan digital.
Dalam empat tahun ke depan, laporan memprediksi pertumbuhan 12 kaIi lipat untuk
sektor e-commerce lndonesia dan pertumbuhan 6 kali lipat untuk transportasi
online. Pembiayaan di Indonesia juga berpotensi untuk melebihi rekor yang
tercatat pada tahun 2018.
Sebelumnya, Pemerintah mendorong seluruh operator telekomunikasi melakukan uji
coba jaringan 5G mengingat teknologi tersebut akan mendukung perekonomian
nasional dan menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan.
“Kalau ditanya ke pemerintah sudah sejauh mana kesiapan 5G, maka sebaiknya
yang harus ditanya adalah ke operator telekomunikasi, sudah seberapa jauh
kesiapannya, mengingat operator yang paling berkepentingan,” kata Menteri
Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat acara fiberisasi untuk kesiapan 5G
di Jakarta, Rabu (21/8).
Dikatakan, sejumlah negara seperti Korea Selatan dan Jepang saat ini juga terus
mengembangkan dan menyiapkan 5G sebagai teknologi termutakhir telekomunikasi
dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi.
Mengingat teknologi 5G saat ini sudah menjadi kebutuhan dunia, Rudiantara
mengatakan bahwa semua operator telekomunikasi di Indonesia harus aktif dan
terus melakukan uji coba jaringan 5G dengan basis antarbisnis (B to B).(ki)