Kamis, 10 Oktober 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman optimistis Indonesia bisa segera swasembada gula,
menyusul target investasi gula dengan membangun 10 pabrik gula baru selama lima
tahun selesai dilaksanakan.
“Alhamdulillah 10 pabrik gula sudah tercapai. Sebelumnya kami bisa
memproduksi gula putih sebanyak 2,5 juta ton. Sementara kekurangannya 300 – 500
ribu ton. Kami targetkan bisa memproduksi tambahan 1 juta ton. Kalau ini semua
bisa terlaksana secara optimal, maka kita sebentar lagi bisa swasembada gula
putih,” kata Amran saat melakukan kunjungan kerja ke Pabrik Gula Rejoso
Manis Indo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (9/10).
Selama lima tahun ke depan, katanya, Kementerian Pertanian (Kementan) akan
terus mendorong pembangunan pabrik-pabrik gula lainnya, terutama untuk memenuhi
kebutuhan gula industri.
“Untuk gula rafinasi, harus membangun 10 – 15 pabrik gula baru lagi dalam
lima tahun ke depan. Kalau itu terlaksana, maka Indonesia akan swasembada gula
putih dan gula rafinasi,” ujar dia.
Amran menambahkan upaya dalam membangun pabrik gula baru tersebut juga
menghadapi berbagai rintangan. Bahkan dirinya menyebutkan hingga kini masih ada
pihak-pihak yang meragukan kemampuan produksi lahan maupun pabrik gula yang
baru beroperasi tersebut.
“Kendala banyak, tapi kami harus optimistis. Misalnya, ada yang protes
bahwa lahan di Bombana tidak layak. Tapi terbukti produksinya 140 ton,”
kata Amran.
Kementan saat ini, lanjut dia, juga memfokuskan pengembangan tebu di
lahan-lahan suboptimal, seperti lahan kering di Kabupaten Bombana, Sulawesi
Tenggara maupun lahan rawa Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
“Kami harus optimalkan lahan kering yang biasanya susah ditanami, sekarang
kami tanam tebu. Semua itu bisa terjadi karena menggunakan teknologi baru,
seperti drip irrigation. Dengan penggunaan teknologi baru ini, produksi
meningkat dua kali lipat,” ungkap dia.
Ia juga berharap kepada pemerintah daerah setempat untuk menjaga pabrik gula
yang baru beroperasi ini.
“Kita harus fasilitasi dan bantu agar investor mau berinvestasi di negara
kita. Jangan dimusuhi. Kalau ada salah, kita beritahu. Tapi jangan
dimusuhi,” tegas dia.
Dirinya juga meyakini, kehadiran pabrik gula Pabrik Gula Rejoso Manis Indo di
Kabupaten Blitar dapat menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar.
“Pabrik gula merupakan usaha yang padat karya, membutuhkan banyak tenaga
kerja. Di plasma perkebunan gula ini, 75% warga terlibat. Dengan adanya pabrik
gula ini, roda perekonomian wilayah sekitar pun ikut bergerak,” kata
Amran.
Menteri Amran mengadakan kunjungan kerja ke Jawa Timur, yakni ke Kabupaten
Kediri dan Kabupaten Blitar. Saat berkunjung ke PT RMI yang terletak di Desa
Rejoso, Kecamatan Binangun, Blitar tersebut, rombongan disambut Bupati Blitar
dan segenap pimpinan manajemen. Rombongan juga sempat meninjau lokasi pabrik.
(ki)