Rabu, 16 Oktober 2019
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Bank
Indonesia siapkan teknologi untuk pembayaran tol tanpa henti (Multi Lane Free
Flow/MLFF) dengan menggunakan alat pembayaran berbasis server (server-based)
yang memiliki opsi sumber pembiayaan langsung terhubung ke rekening atau kartu
debit, maupun kartu kredit pengguna tol.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Onny Widjanarko, Selasa
(15/10), mengatakan basis data alat pembayaran tol elektronik yang saat ini
menggunakan uang elektronik (e-money) berbasis chip akan diubah berbasis
server.
Dengan MLFF berbasis server, sumber pendanaan atau saldo pengguna tol tidak
hanya terbatas pada saldo di fisik uang elektronik. Namun, jika pengguna tol
tidak memiliki saldo yang cukup dalam kartu fisik uang elektronik, saldo
rekening pengguna tol otomatis dapat terpotong sehingga pengguna tol tidak
kesulitan untuk selalu mengisi saldo di kartu fisik uang elektronik.
“Pokoknya jadi ‘server-based’. Jadi nanti bisa terhubung dengan rekening,
kartu debit maupun kartu kredit,” ujar Onny.
Teknologi MLFF berbasis server ini diharapkan dapat mempercepat transaksi
pembayaran di gerbang tol sehingga dapat meningkatkan konektivitas masyarakat.
Sebagai contoh, pengguna jalan tol tidak harus menghentikan kendaraannya di
gerbang tol untuk menempelkan uang elektronik. Hal ini dapat terlaksana jika
perilaku pengguna jalan tol sudah terbiasa dengan pembayaran non tunai.
“Jadi kalau saldonya (uang elektronik) kurang, bisa jalan terus karena sudah
terhubung ke kartu debit atau kredit,” katanya. Penerapan MLFF berbasis server
ini direncanakan BI dapat diterapkan pada 2020.
Saat ini, kata Onny, Kementerian PUPR dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sedang
melakukan uji coba penerapan sistem ini.
“Teknologi masih dicari yang mana terbaik,” ucapnya.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebelumnya mengatakan kemungkinan ada dua
sistem yang akan dipilih dalam penerapan MLFF yakni Radio Frequency
Identification (RFId) dan Global Navigation Satelite System (GNSS).
Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan teknologi meliputi kemampuan
menangkap transaksi hingga biaya yang dibebankan dalam penggunaan teknologi.
Semakin kecil kegagalan transaksi yang terjadi, semakin besar pula kesempatan
untuk terpilih.
Rencana MLFF untuk pembayaran jalan tol diwacanakan pemerintah dan BI sejak
tahun 2017. Saat itu, BI dan Kementerian PUPR terlebih dahulu berkerja sama
untuk mengembangkan elektronifikasi di seluruh jalan tol dengan menerapkan
pembayaran menggunakan uang elektronik menggantikan pembayaran konvensional
berbentuk uang tunai.
Setelah tahap elektronifikasi pada 2017 itu, dilakukan juga tahap integrasi
sistem ruas jalan tol serta pembentukan Konsorsium Electronic Toll Collection
(ETC). (sr)