Industri Padat Karya dapat Ambil Manfaat dari Perang Dagang

Oleh sukri

Jumat, 18 Oktober 2019

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto optimistis industri padat karya dapat mengambil manfaat dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

“Kita melihat ada potensi berkembang untuk industri padat karya, ada shifting order terutama dari Amerika Serikat ke negara-negara dunia, termasuk Indonesia yang secara ekonomi dan politik stabil,” ujar Menperin Airlangga Hartarto usai acara “Dialog 100 ekonom bersama Wakil Presiden RI” di Jakarta, Kamis (17/10).

Saat ini investasi untuk kawasan industri sedang dibangun di wilayah Jawa Tengah. Ia berharap  pembangunan infrastruktur akan tetap meningkat dalam rangka mendukung industri itu.

“Yang masuk industri padat karya itu tekstil, clothing, dan sportswear,” kata Menperin Airlangga Hartarto.

Sementara itu dalam rangka untuk mengambil keuntungan dari perang dagang bagi industri nasional, Menperin mengemukakan pihaknya juga telah menyelesaikan beberapa regulasi seperti tax holiday dengan aturan untuk super deduction tax yang inovasi.

“Petunjuk teknisnya sedang kita tunggu, tetapi kita sudah memberikan mini tax holiday untuk industri padat karya. Tentu kita harapkan industri padat karya menjadi bagian yang berkembang, terutama terkait perang dagang antara Amerika Serikat dan China,” kata Airlangga Hartarto.

Menperin mengatakan inovasi menjadi salah satu basis untuk memberikan fasilitas super deduction tax. Inovasi yang dimaksud yakni pengembangan produk yang diterima pasar, seperti industri berbasis mobil listrik, seluler pintar, serta farmasi.

Airlangga Hartarto menambahkan industri terkait elektronik, Indonesia berhasil menarik investor teknologi di Batam, yakni produsen komponen produk smart-home, Pegatron Corporation.

“Mereka investasi sebesar US$ 40 juta, target ekspor bisa sampai US$ 1 miliar,” ujar Menperin.

Ia menambahkan salah satu perusahaan komputer asal Taiwan juga sedang melirik Indonesia sebagai tujuan investasinya.

Selain itu, perusahaan otomotif asal Korea Selatan juga berencana untuk menempatkan investasi di Indonesia. Rencananya, pada November mendatang akan dilakukan penandatanganan kerja sama.

“Dengan demikian, industri nasional akan membaik seiring dengan masuknya perusahaan besar, ditambah industri padat karya yang juga berpotensi berkembang” kata Menperin. (sr)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment