Senin, 4 November 2019
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM- Republik Rakyat China menjajaki peningkatan kerja sama dalam sektor kelautan dan perikanan dengan Republik Indonesia, terutama karena kedua negara juga telah memiliki relasi yang baik dalam berkolaborasi.
“Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas dan sumber daya bahari yang melimpah. Sementara Tiongkok memiliki pasar yang luar biasa besar,” kata Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, Minggu (3/11).
Dubes Xiao Qian mengemukakan hal tersebut saat mengunjungi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Kantor KKP Jakarta pada 1 November 2019.
Dalam kesempatan tersebut, Xiao Qian mengucapkan selamat atas dilantiknya Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2019-2024.
Selain itu, ujar Xiao Qian, Indonesia dan China memiliki relasi yang baik. Selama ini, Indonesia menjadi salah satu mitra dagang Tiongkok yang cukup besar.
Pada tahun 2018, nilai volume perdagangan antara kedua negara mencapai US$ 72,6 miliar. Sementara nilai investasi Tiongkok di Indonesia mencapai US$ 2,4 miliar pada periode yang sama.
Xiao Qian melanjutkan kerja sama di bidang kelautan dan perikanan akan memperkuat relasi kedua negara.
Dubes China mengungkapkan bahwa kedua negara memiliki peluang kerja sama yang dapat saling mengisi satu sama lain melalui ekspor-impor produk perikanan.
Ia mengatakan setiap tahunTiongkok melakukan impor produk perikanan sebesar empat juta ton dari berbagai negara. Dari nilai tersebut, Indonesia baru mengekspor 200.000 ton produk perikanan atau lima persen dari kuota impor perikanan ke Tiongkok setiap tahunnya.
“Indonesia memiliki ruang kerja sama yang luar biasa besar. Jika kita memulai kembali kerja sama kelautan dan perikanan, saya yakin ekspor produk perikanan Indonesia ke Tiongkok pasti akan mencapai angka yang luar biasa besar,” kata Dubes China.
Menanggapi
hal itu, Menteri Edhy menyambut baik usulan China. Sejalan dengan arahan
Presiden Joko Widodo, industri perikanan Indonesia perlu dioptimalkan, termasuk
dalam membangun sektor budidaya.
Salah satunya, terkait kendala yang dihadapi Indonesia untuk mencegah virus
dalam budidaya udang. Edhy berharap China dapat berbagi teknologi dan ilmu di
bidang budidaya perikanan yang dimilikinya dengan Indonesia.
“Tiongkok adalah salah satu negara yang memiliki teknologi dan ilmu untuk
mencegah penyebaran virus penyakit udang. Kami perlu belajar dari negara Anda
terkait teknologi di bidang budidaya ini,” ujarnya.
Menteri Edhy melanjutkan Indonesia terbuka terhadap peluang kerja sama yang
baik antara kedua negara.
Kendati begitu, Menteri Kelautan dan Perikanan RI menekankan bahwa setiap kerja
sama yang dilakukan akan mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal dan devisa
bagi Indonesia.
“Tentunya, kami berkepentingan di negara kami bahwa setiap kerja sama yang
kita lakukan akan menyerap lapangan pekerjaan dan menghasilkan devisa,”
katanya. (sr)