Senin, 4 November 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Perdagangan RI Agus Suparmanto menyatakan akan
mengintensifkan komunikasi dengan DPR agar proses ratifikasi Perjanjian
Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang
telah ditandatangani pada 4 Maret lalu, dapat segera tuntas.
Hal tersebut disampaikan Mendag RI saat bertemu dengan Menteri Perdagangan,
Pariwisata, dan Investasi Australia, Simon John Birmingham di sela-sela
Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-35 dan Pertemuan Terkait Lainnya di Bangkok,
Thailand, Sabtu (2/11).
“Guna meningkatkan pemanfaatan IA-CEPA, terutama bagi kalangan bisnis, kami
sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam mengembangkan pasar dan mendorong
pelaku bisnis kedua negara untuk saling berkunjung dan melakukan penjajakan
bisnis di kota-kota dagang,” ungkap Agus, Minggu (3/11)
Senada dengan Mendag Agus, Mendag Birmingham menyampaikan pemutakhiran proses
ratifikasinya yang saat ini sudah sampai pada tahap Senat Parlemen Australia
dan menargetkan penyelesaiannya pada akhir November atau paling lambat awal
Desember tahun ini.
Lebih lanjut, Agus mengajak Mendag Birmingham untuk meningkatkan komunikasi dan
kolaborasi untuk memastikan pelaksanaan kerja sama ekonomi yang menjadi
kepentingan Indonesia, antara lain seperti peningkatan kualitas dan kapasitas
SDM, teknologi, investasi, dan pariwisata selain perdagangan untuk kepentingan
kedua negara dan langkah konkrit implementasi IA-CEPA nanti.
Kedua menteri juga membahas komitmen lainnya yang juga menjadi konsentrasi
penting Indonesia dari kerja sama IA-CEPA ini, yaitu kerja sama di bidang
pendidikan vokasi dan penambahan kuota Working and Holiday Visa (WHV).
Pemerintah Indonesia juga menyampaikan kesungguhannya dalam menjalankan
komitmen terkait Tariff Rate Quota (TRQ) dalam rangka implementasi IA-CEPA
serta rencana terminasi Bilateral Investment Treaty (BIT) untuk memberikan kepastian
hukum bagi para pelaku usaha di kedua negara.
Di samping IA-CEPA, kedua menteri mendorong kemajuan perundingan Regional
Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan proses General Review dari
ASEAN-Australia New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA) sebagai upaya
peningkatan kerja sama antara kedua pihak.
Indonesia berterima kasih kepada tim perunding RCEP Australia yang banyak
membantu dan memperlancar perundingan RCEP.
Hal ini mempermudah jalannya negosiasi 16 negara RCEP yang dipimpin Dirjen
Perundingan Perdagangan International, Iman Pambagyo, selaku Ketua Komite
Perundingan RCEP (TNC Chair).
Isu lain yang diangkat oleh Mendag RI yaitu mengenai perkembangan kasus
antidumping atas A4 Copy Paper.
Mendag RI berharap agar Australia dapat menerima putusan Panel tanpa naik
banding ke level Appellate Body (AB) pada World Trade Organization (WTO)
mengingat ketidakjelasan kondisi AB WTO saat ini. Menteri Birmingham merespon
secara positif usulan Indonesia ini. (ki)