Rabu, 13 November 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil
Lahadalia menyatakan sebanyak Rp 700
triliun investasi yang akan masuk ke
Indonesia terhambat berbagai masalah yang ada di dalam negeri.
Nilai investasi tersebut yakni dalam bentuk investasi asing langsung atau
Foreign Direct Investment (FDI).
“FDI ini sudah di depan pintu. Tapi tidak bisa masuk ke dalam negeri sebab
masalah-masalah sepele dan klasik, berputar-putar, izin-izin, rekomendasi,
regulasi perpajakan, dan ketersediaan lahan,” katanya, Rabu (13/11).
Dalam pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Singapura I Gede Ngurah
Swajaya di Jakarta, Selasa (12/11), Bahlil menjelaskan antrean investasi
sebesar Rp 700 triliun itu berasal dari 24 perusahaan yang siap masuk ke
berbagai sektor usaha.
Sayangnya, investasi tersebut hanya berakhir pada level komitmen sebab,
hambatan berinvestasi di Indonesia terlalu besar.
“Dengan rumitnya regulasi sektoral, berbelit-belit membuat banyak investor
ini balik badan kembali ke negaranya masing-masing. Dia bertahun-tahun susah
dapat selembar surat. Jangankan pengusaha luar, investor dalam negeri pun bisa
lari,” ujarnya.
Oleh karena itu, Bahlil mengatakan BKPM akan fokus membenahi persoalan domestik
tersebut.
Bahlil juga mengaku akan membuat terobosan kebijakan baru guna mempercepat
pelayanan kepada investor, selain akan dilayani oleh Satgas percepatan
investasi BPKM.
“Promosi tetap jalan. Tetapi kita selesaikan yang antri masuk juga banyak.
Ini saja belum bisa kami tangani. Kami akan benahi soal kewenangan perizinan
sektoral, perpajakan, dan pengadaan lahan. Kita juga akan selesaikan masalah
koordinasi di daerah,” terangnya.
Bahlil mengatakan, pihaknya tak ingin melihat investor yang dipersulit di
berbagai lembaga atau di daerah.
“Bila perlu sejak turun pesawat, investor sudah kami tenteng. Ada yang
dampingi sampai jadi buat perusahaan di sini,” pungkas Bahlil. (sr)