Selasa, 19 November 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri BUMN Erick Thohir bergerak cepat dalam menjalankan
misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai penciptaan birokrasi yang efektif
dan efisien. Untuk itu ia memanggil sejumlah nama yang dinilai dapat bekerja
keras membantu menangani sekaligus mengawasi 142 perusahaan milik negara.
Selain telah memiliki dua Wakil Menteri, yaitu Budi Gunadi Sadikin dan Kartika
Wirjoatmodjo, Erick juga sudah memanggil mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama
atau akrab disapa Ahok, mantan komisioner KPK Chandra Hamzah, dan termasuk
politisi Rizal Mallarangeng.
“Untuk mengelola asset sebesar Rp 8.200 triliun rupiah itu, saya perlu teamwork
yang kompak, yang diisi dengan orang-orang yang bukan hanya cerdas, tetapi juga
akhlak yang baik,” kata Erick, Selasa (19/11).
Erick menambahkan bahwa dirinya berupaya agar mereka yang ada di dalam
lingkungan BUMN, baik di kementerian maupun di unit usaha, adalah orang-orang
dengan akhlak yang baik, berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang
kuat.
“Mereka yang sudah berkeringat dan masih mau berkeringat dan memiliki
akhlak yang baik, juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi negeri ini,
di sini. Yang penting, akhlaknya baik,” ujar Erick.
Sebelumnya, Chandra Hamzah usai menemui Erick Thohir di Kementerian BUMN, Senin
(18/11), mengatakan bahwa Erick Thohir berharap jangan sampai ada lagi BUMN
yang terjerat korupsi.
“Jangan sampai ada pejabat BUMN tersangkut kasus korupsi lagi, jadi pak
menteri menyampaikan salah satu yang penting adalah integritas, jangan sampai
BUMN dijadikan bahan bancakan atau terjerat kasus korupsi lagi,” ujar
Chandra.
Dia juga mengatakan bahwa terdapat kendala-kendala hukum yang menghambat BUMN
untuk bergerak lebih maju.
“Banyak, masalah regulasi apa yang menghambat BUMN, regulasi apa yang
diperlukan agar BUMN melangkah lebih cepat,” katanya. (sr)