Rabu, 20 November 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan
Hamengku Buwono X memastikan tidak akan ada rest area yang dibangun di jalan
tol yang melewati wilayah DIY untuk menyelamatkan usaha mikro kecil dan
menengah (UMKM) setempat.
“Pelaku UMKM tidak mungkin bisa berjualan di rest area. Selama rest area
itu merupakan bagian dari jalan tol,” kata Sri Sultan seusai meresmikan
JPO Ambaramarga di Sleman, Selasa (19/11).
Menurut dia, jika dibangun rest area, yang diuntungkan hanyalah pengusaha besar
sebab UMKM diprediksi tidak akan mampu untuk menyewa tempat.
“Kami tidak setuju kalau seperti itu. Rencananya rest area akan
diinvestasikan untuk pemerintah daerah di luar pemahaman tol,” katanya.
Ia mengatakan, meskipun tidak ada rest area di jalan tol, masih ada jalan yang
bisa keluar atau masuk kembali ke jalan tol. Kebijakan itu sekaligus sebagai
investasi pemda untuk kemajuan UMKM.
“Intinya kami tidak ingin seperti tempat lain. Begitu ada tol mati
semua,” katanya.
Sultan menegaskan, pihaknya ingin adanya tol bisa menjadi pengungkit untuk
pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta.
Pada triwulan ketiga 2019 ini, pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta mencapai
7,5%. Lebih tinggi dari tahun lalu yang disebutnya hanya mencapai 5,4%.
“Kami ingin mengambil kebijakan agar pertumbuhan ekonomi itu bisa
dipertahankan pada tahun mendatang,” katanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH)
Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen Wijayanto mengatakan tidak akan ada rest
area di Yogyakarta. “Rest area nanti berada di Klaten. Rest areanya tidak
di tol,” katanya.
Menurut dia, selama ini masih ada masyarakat yang salah persepsi. Rest area
hanyalah tempat istirahat sementara. Bukan tempat istirahat yang paling nyaman
dan kemudian di dalam rest area dibangun hotel.
“Ini tidak boleh. Contohnya saat mudik itu jika terlalu lama di rest area
akan diminta pergi,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi konsep yang diajukan Gubernur DIY.
“Dengan tidak adanya rest area, orang yang melewati Yogyakarta bisa keluar
tol untuk belanja dan istirahat, sehingga yang dipercantik justru di luar tol
dan bukan di dalam tol. Tidak akan ada rest area tapi ada on off dan itu
menyatu di ring road,” katanya. (ki)