Jumat, 29 November 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki meminta agar Ditjen
Bea Cukai Kementerian Keuangan dapat mempermudah dalam mengimpor mesin produksi
cangkul, salah satunya pembebasan pajak impor.
Teten menjelaskan pembebasan pajak impor mesin produksi cangkul ini untuk
mengurangi impor cangkul yang sangat besar, yakni 10 juta per tahun. Presiden
Joko Widodo pun dibuat geram karena seharusnya cangkul dapat diproduksi di
dalam negeri.
“Mungkin kita masih perlu impor mesinnya, tetapi saya sudah minta Dirjen
Bea Cukai supaya nanti tanpa pajak, karena kita butuh mesin-mesin modern untuk
membuat cangkul dalam jumlah yang lebih efisien dan lebih cepat,” kata
Teten pada acara Indonesia Digital Conference 2019 di Jakarta, Kamis (28/11).
Teten mengaku malu karena kebanyakan cangkul di Indonesia merupakan produk
impor. Ia pun diminta oleh Presiden Jokowi agar cangkul dapat diproduksi oleh
UMKM.
Menurut dia, salah satu kendala untuk memproduksi cangkul adalah para pandai
besi di Indonesia tidak memiliki bahan baku yang biasanya dipasok dari PT
Krakatau Steel.
Di sisi lain, belanja cangkul di Indonesia terbilang tidak sedikit, baik oleh
Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian, hingga masyarakat pemilik kebun.
“Ini saya sedang menghubungkan antara produsen cangkul di rakyat ini
dengan bahan bakunya, lalu dengan pasarnya, misalnya beberapa kementerian dan
pemilik kebun, serta sumber pembiayaannya,” kata Teten.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Tahun 2019 di Jakarta Convention Center, 6 November
lalu, menyinggung sejumlah hal, salah satunya impor cangkul.
“Misalnya urusan pacul, cangkul, masak kita impor. Apakah tidak bisa
didesain industri UMKM kita, buat pacul tahun depan saya beli ini puluhan ribu.
Cangkul, pacul dibutuhkan masih impor. Apakah negara kita sebesar ini
industrinya berkembang, bener pacul harus impor?,” tanya Jokowi.
BPS mencatat impor cangkul sepanjang Januari-September 2019 senilai US$ 101,69
ribu dengan total berat 268,2 ton. (ki)