Rabu, 18 Desember 2019
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) China, China First Heavy
Industries (CFHI) Co Ltd berinvestasi sebesar Rp 120 triliun di Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) Palu, Sulawesi Tengah, yang dilakukan secara bertahap mulai 2020.
“Tahap pertama akan dikucurkan senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40 triliun pada bulan Januari
2020,” kata Chairman CFHI Liu Mingzhong di sela-sela penandatanganan
Letter of Inten (LoI) di Kantor Gubernur Sulawesi Tengah di Kota Palu, Selasa
(17/12).
Ia menjelaskan CFHI berdiri sejak tahun 1954 dan merupakan perusahaan
manufaktur terbesar di China yang memproduksi smelter dan besi, serta menguasai
sekitar 70% pasar.
“Kami menjadi pemasok utama dan besar untuk equipment pada sejumlah
industri,” katanya.
CFHI juga juga menjadi pemasok pembangkit listrik tenaga nuklir dan menjadi
manufaktur otomotif, pertahanan, serta pengelolaan air.
“Setelah kami melihat langsung kondisi Kota Palu, lokasi KEK Palu, dan
segala kesiapannya, kami bersedia berinvestasi di KEK Palu dengan mengelola
1.500 hektare kawasan di sana,” katanya.
Sementara itu Direktur Utama PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) yang juga
badan pengelola dan pembangunan KEK Palu, Andi Mulhanan Tombolotutu mengatakan
CFHI akan bergerak cepat untuk membangun pabrik di KEK Palu. “Diupayakan
dalam enam bulan ke depan CFHI telah mendirikan tiga industri utama dan
pendukungnya. Tiga pabrik adalah industri logam dasar (besi, nikel, dan
tembaga),” katanya.
Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menambahkan investasi CFHI ini
dilakukan dengan pola kerja sama dengan BPST yaitu bersama-sama
mendirikan anak perusahaan baru untuk mengelola dan membangun infrastruktur KEK
Palu.
“Setelah penandatanganan LoI (letter of Intent) ini CFHI dan BPST segera
membentuk tim kerja untuk menyusun Memorandum of Understanding (MoU) antar
kedua pihak terkait proyek tersebut,” jelasnya.(sr)