Jumat, 3 Januari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Kementerian Perindustrian mentargetkan 2.000 pelaku usaha kreatif lahir tahun ini
sebagai bentuk keseriusan dalam memacu penumbuhan pelaku industri kreatif tanah
air, yang dinilai mampu memberikan kontribusi
signfikan terhadap perekonomian nasional.
“Sasaran itu kami wujudkan secara konkret melalui peran Balai Diklat Industri
(BDI) di Denpasar, Bali, yang fokus mengembangkan sumber daya manusia (SDM)
industri kreatif dengan spesialisasi animasi, kerajinan dan barang seni,” kata
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Bali, Jumat (3/1).
Pemerintah saat ini sedang memprioritaskan program peningkatan kualitas SDM,
termasuk di sektor industri. Ini menjadi potensi untuk mewujudkan visi
Indonesia Maju.
“Jadi, kami terus menciptakan SDM industri yang terampil dan kreatif. Misalnya,
kami bantu dengan kegiatan pelatihan desain dan penggunaan teknologi modern
sehingga mereka lebih produktif dan inovatif,” paparnya.
Pada tahun 2020, Kemenperin menargetkan sebanyak 2.000 pelaku industri kreatif
bisa tumbuh melalui Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja)
di BDI Denpasar.
Mereka antara lain merupakan hasil lulusan pelatihan di bidang animasi,
programming, desain grafis, game dan kerajinan.
Agus menambahkan, melalui BDI Denpasar, pihaknya optimistis mampu menelurkan
perusahaan rintisan (startup) berbagai sektor.
“Karena di sini sudah terbangun ekosistem inovasi. Jadi, ada terobosan ide yang
luar biasa, seperti terciptanya jenis aplikasi yang membantu pelayanan
kesehatan dengan mendatangkan dokter ke rumah untuk memeriksa pasien. Selain
itu ada yang mendukung sektor pariwisata,” tuturnya.
Melihat berbagai produk industri kreatif yang dipamerkan di BDI Denpasar,
Menteri AGK memberikan apresiasi kepada para peserta Diklat.
Sebab, mereka menciptakan produk industri kreatif yang dinilai bisa menembus
pasar ekspor.
“Contohnya produk fesyen, perhiasan dan kerajinan keramik. Para peserta Diklat
ini bisa meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal. Oleh karena itu, kami akan
terus melakukan pendampigan desain agar lebih berdaya saing,” tegasnya.
Sepanjang 2018, industri kreatif mampu berkontribusi cukup signfikan terhadap PDB
nasional, yang diproyeksi menembus Rp 1.000 triliun.
Adapun tiga subsektor yang memberikan sumbangsih besar terhadap ekonomi kreatif
tersebut, yakni industri kuliner sebesar 41,69%, disusul industri fesyen
(18,15%), dan industri kriya (15,70%).
Pada kunjungannya di BDI Denpasar, Agus juga meninjau fasilitas Experience
Centre Industry 4.0 yang bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan wawasan
kepada para pelaku industri kreatif tentang penerapan industri 4.0.
“Di dalam Experience Centre Industry 4.0 ini, kami akan perkenalkan sistem
robotik dan infrastruktur IoT (Internet of Things) sebagai penopang utama,”
imbuhnya.
Selain menyelenggarakan kegiatan Diklat 3 in1 untuk pembinaan SDM industri
kreatif, BDI Denpasar juga menggelar program kewirausahaan melalui inkubator
bisnis TOHPATI untuk bidang digital kreatif dan memiliki program BIKIN
Makerspace untuk bidang kriya atau craft.
Oleh karena itu, BDI Denpasar ditunjuk sebagai Bali Creative Industry Centre
(BCIC) dengan lima fungsi, yakni menjadi pusat inovasi dan kekayaan
intelektual, pusat pendidikan dan pelatihan, pusat promosi dan pemasaran, pusat
pengembangan industri software dan konten, serta pusat inkubasi bisnis.
Untuk penyiapan wirausaha industri kreatif, BDI Denpasar melakukan kerja sama
dengan Digital Inovasi Lounge (DILO) guna menyelenggarakan program inkubator
bisnis di bidang digital dan kriya dengan menyediakan fasilitas ruang kerja dan
berbagai peralatan produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk animasi
dan desain produk kerajinan yang berkualitas.
Peserta inkubator industri (tenant) di BDI Denpasar, selain mendapatkan
pelatihan dan pendampingan dari praktisi industri kreatif selama proses
inkubasi, juga difasilitasi untuk mendapatkan order (pesanan) dari berbagai
industri.
Hingga kini, BDI Denpasar sudah melakukan inkubasi sebanyak enam angkatan. Pada
angkatan yang ke-6 berjumlah 12 tim. (ki)