Jumat, 3 Januari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta reputasi
Indonesia sebagai negara tujuan investasi khususnya pasar modal dipertahankan
yang berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kepercayaan investor
terhadap prospek ekonomi RI cukup tinggi.
“Ini reputasi yang kita jaga dan pertahankan karena Indonesia ke depan
butuh capital inflow baik internasional dan masyarakat kita
sendiri,” katanya setelah menghadiri pembukaan perdagangan Bursa Efek
Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (2/1).
Menurut dia, Kementerian Keuangan bersama OJK, Bank Indonesia, hingga Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS) akan berupaya membangun stabilitas ekonomi bagi para
investor.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengungkapkan aliran modal yang masuk
Indonesia itu mampu menggerakkan ekonomi sesuai kebutuhan pembangunan apabila
semua pihak menjaga kepercayaan investor kepada RI.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh
Santoso mengatakan meski selama 2019, perekonomian dunia terdampak perang
dagang, namun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh positif sebesar 1,7%.
Ia menyebut pertumbuhan itu moderat dengan IHSG yang ditutup 6.299,5 akhir
tahun 2019.
Selain dari sisi pertumbuhan IHSG, Wimboh juga menyebut nett sell investor
asing di pasar saham meningkat cukup signifikan yaitu sebesar Rp 50,7 triliun
pada 2018 menjadi nett buy Rp 49,2 triliun tahun 2019 dan jumlah
investor yang turut meningkat signifikan pada 2019.
Selain itu, lanjut Wimboh penghimpunan dana di pasar modal terbilang cukup baik
yakni sebesar Rp 166,8 triliun dengan 60 emiten baru dan tiga equity crowd
funding.
Jumlah itu, lanjut dia, terbilang cukup stabil jika dibandingkan tahun
sebelumnya yang mencapai Rp 166,1 triliun dengan 62 emiten baru.
“Hal ini menandakan bahwa kepercayaan pasar terhadap Indonesia dari
investor masih cukup tinggi,” katanya.
Wimboh melanjutkan tingginya kepercayaan pasar kepada RI juga dikonfirmasi
melalui publikasi Bloomberg yang melakukan survei terhadap 57 investor dan
pedagang global dengan hasil Indonesia menempati peringkat tertinggi untuk
tujuan investasi.
Ia menyebut capaian itu juga yang paling menjanjikan di antara negara-negara emerging
market lain khususnya investasi di pasar saham dan surat utang.
“Ini dalam sejarah kita bisa mengalahkan Tiongkok dan India. Ini belum
pernah terjadi sebelumnya,” katanya. (sr)