Senin, 27 Januari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berencana
mengalokasikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 1 triliun setiap satu
provinsi untuk program korporasi petani dan peningkatan produktivitas.
“Saya ingin katakan bahwa salah satu yang harus diselesaikan adalah satu
provinsi, Rp1 triliun, berarti ada Rp34 triliun untuk diselesaikan. Tidak
mungkin kita bisa maju kalau modal awal pertamannya tidak bisa dihitung,”
kata Menteri Syahrul Yasin Limpo pada Pembukaan Rakernas Pembangunan Pertanian
Tahun 2020 di Jakarta, Senin (27/1).
Mentan
mengungkapkan bahwa setidaknya satu petani mendapatkan dana KUR hingga Rp 50
triliun. Petani yang berhak mendapatkan KUR syaratnya harus bergabung dalam
Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).
Mentan juga akan berkoordinasi dengan para Gubernur tiap provinsi guna
memastikan alokasi dana KUR tersebut, serta bekerja sama dengan perbankan
Himbara.
Menurut Mentan, selama ini alokasi dana untuk sektor pertanian hanya mencapai
sekitar Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar per kabupaten, atau sekitar Rp 200
miliar untuk satu provinsi. Produksi pertanian pun menjadi tidak maksimal.
Pada awal 2020 ini, Kementan telah menargetkan peningkatan produksi komoditas
utama sebanyak 7% per tahun, sehingga gerakan tiga kali ekspor (Gratieks) dapat
tercapai hingga tahun 2024.
Serapan KUR sektor pertanian juga ditargetkan sebesar Rp 50 triliun per tahun
dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tumbuh sebanyak 7.898 unit pada
tahun 2024.
Selain itu, Mentan Syahrul menargetkan kontribusi sektor pertanian dalam
penurunan daerah rentan rawan pangan menjadi 10% pada tahun 2024 serta penurunan stunting
menjadi 14% di tahun 2024, antara lain melalui Family Farming, Pertanian Masuk
Sekolah (PMS) dan kegiatan dengan Perguruan Tinggi.
“Kalau kabupaten hanya (dialokasikan) Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar,
tidak mungkin mencapai itu. Kalau provinsi hanya menggulirkan Rp 200 sampai Rp 300
miliar untuk anggaran pertanian, tidak mungkin bisa. Saya berharap KUR menjadi
kekuatan baru kita,” kata Syahrul. (sr)