Selasa, 28 Januari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan virus corona
baru yang merebak dari Wuhan, China, tidak berdampak pada perdagangan ekspor
dan impor antara Indonesia dengan China.
“Kalau untuk ekspor ini kita menghadapi virus corona, saya rasa tidak ada
dampaknya. Di sana juga tetap kita jalankan sesuai prosedur negara penerima
ekspor kita,” kata Mendag Agus Suparmanto pada Pembukaan Rakernas
Pembangunan Pertanian 2020 di Jakarta, Senin (27/1).
Agus menilai bahwa China masih menjadi pasar yang utama bagi Indonesia sehingga
pemerintah belum mengeluarkan kebijakan khusus terkait pembatasan produk impor
dari negara tersebut.
Menurut data Badan Pusat Statistik, sepanjang 2019 lalu, China masih menjadi
pasar ekspor nonmigas terbesar bagi Indonesia. Total nilai ekspor Indonesia ke
China mencapai US$ 25,85 miliar atau sekitar 16,68% terhadap total ekspor.
“Situasi itu, karena berkaitan dengan negara China, sangat besar dengan
1,7 miliar penduduk. Jadi potensinya besar sekali,” kata Agus.
Soal pembatasan produk impor dari China dan negara-negara terdampak lainnya,
Agus menambahkan bahwa Kemendag masih berkoordinasi dengan Kementerian
Kesehatan dan Kementerian Pertanian mengingat virus corona ini merupakan
kejadian baru.
“Kita nanti akan sikapi dengan Kementerian Kesehatan mengenai masalah itu.
Pembatasan lainnya akan kita lihat dan evaluasi karena kejadian sangat baru dan
berkembang sangat cepat, kita harus antisipasi,” kata Agus.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 Januari 2020 menyebutkan
sebanyak 2.014 orang positif terjangkit virus corona atau novel coronavirus
(nCov) dan 56 meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Dari total 2.014 kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 1.985 kasus dilaporkan
berasal dari China termasuk lima kasus di Hong Kong, dua kasus di Macau, dan
tiga kasus di Taipei.
Negara tetangga yang berbatasan dengan Indonesia, yakni Malaysia yang
sebelumnya tidak terjadi penyebaran virus corona kini melaporkan ada tiga kasus
sekaligus pada 26 Januari 2020.
Sementara, di Thailand terdapat lima kasus terkait virus Corona, Singapura
empat kasus, dan Australia empat kasus. (ki)