Rabu, 29 Januari 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Gili Gede, pulau seluas 363 hektare yang terletak di perairan selatan Lombok Barat. Jelang petang, beberapa wisatawan terlihat menikmati indahnya matahari terbenam di sisi barat pulau. Kemudian diikuti lampu yang menyala satu per satu.
Secara administratif Gili Gede masuk ke dalam wilayah Desa Gili Gede Indah, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Pulau eksotis dengan hamparan pasir putih ini menjadi bagian dari 12 pulau atau Gili di kawasan Sekotong, Lombok Barat, yang akan dikembangkan Pemda setempat menuju destinasi wisata internasional.
Senyum terpancar dari wajah Abu Bakar, salah seorang warga Gili Gede yang membuka usaha penginapan. Sejak listrik masuk ke Gili Gede, usaha penginapannya semakin maju. Dirinya mengatakan geliat pariwisata di Gili Gede semakin terasa sejak listrik PLN masuk ke pulau tersebut pada akhir 2018 lalu. Kini wisatawan tak hanya singgah pada siang hari, tetapi juga menikmati malam dan menginap di Gili Gede.
” Dulu wisatawan datang pagi, sore kembali ke Lombok. Alhamdulillah sekarang banyak yang menginap di sini, mungkin karena sudah nyaman. Malam juga masih ramai yang berkeliling, ada yang menikmati pantai atau sekadar makan dan minum,” tutur Abu.
Abu memiliki total 18 kamar yang disewakan untuk penginapan. Sebelum menggunakan listrik dari PLN, dirinya menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan listrik di penginapannya. Dengan terbatasnya daya genset membuat dirinya kesulitan untuk menambah berbagai fasilitas. Berbeda saat listrik PLN mulai masuk dirinya menambah berbagai fasilitas untuk meningkatkan kenyamanan di penginapannya. Hasilnya okupansi (tingkat hunian kamar) meningkat dari sebelumnya hanya di bawah 50 persen, kini selalu berada di atas 70 persen.
“Sekarang sudah ada 8 kamar standar hotel. Sudah kita kasih ac, bisa kita tambah kulkas juga. Jadi wisatawan nyaman, Biayanya juga lebih murah menggunakan listrik PLN. Dulu pakai genset bisa bayar 10 juta per bulan, sekarang pakai PLN hanya 3 sampai 5 juta. Alhamdulillah wisatawan yang menginap meningkat, biaya listrik semakin hemat,” pungkas Abu.
Untuk mengalirkan listrik ke Gili Gede PLN membangun kabel laut 20 kiloVolt sepanjang 2×2,4 kilometer sirkit (kms). Selain itu PLN juga membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 3,64 kms dan jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 6,64 kms.
Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan bahwa PLN terus mendukung potensi pariwisata, khususnya di kawasan terpencil.
“Pariwisata Indonesia ini salah satu potensi ekonomi yang cukup besar. Kami ingin potensi-potensi ini bisa dimanfaatkan untuk mendorong meningkatnya ekonomi warga,” ucap Made.
Sepanjang tahun 2015 hingga 2019, PLN telah melistriki 10.694 desa yang sebelumnya belum menikmati listrik. Pada tahun 2015 jumlah desa berlistrik di Indonesia sebesar 70.391 dan meningkat menjadi 81.085 desa pada tahun 2019. Khusus di provinsi NTB, berdasarkan data Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTB sebanyak 1.141 (100 persen) desa telah berlistrik sejak akhir tahun 2018.
“Kami menyadari listrik itu akan mendorong perekonomian, oleh karena itu kami komitmen untuk terus melistriki seluruh pelosok negeri,” pungkas Made. (dya)