Jumat, 31Januari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Kementerian Perindustrian gandeng Japan External Trade
Organization (JETRO) sebagai langkah strategis untuk kesiapan memasuki era
industri 4.0, yang diharapkan dapat mengakselerasi peningkatan daya saing
sektor manufaktur di Indonesia.
“Kami mempunyai program kerja sama dalam upaya peningkatan daya saing global di
sektor industri. Adapun beberapa aktivitas yang dilakukan, antara lain diskusi
kebijakan, riset bersama, forum investasi dan bisnis, serta business matching
event,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri
Internasional (KPAII) Kemenperin, Doddy Rahadi, Kamis (30/1).
Doddy mengungkapkan, Kemenperin dan JETRO Jakarta telah menggelar seminar dan business
matching tentang penerapan internet of things (IoT) sebagai basis teknologi
industri 4.0 pada Rabu (29/1) kemarin di Jakarta.
“Kegiatan ini merupakan pertemuan ketiga yang diselenggarakan secara bersama,”
ujarnya.
Doddy menjelaskan, pada agenda tersebut, salah satu tema yang dibahas adalah
mengenai implementasi industri 4.0 melalui pemanfaatan IoT pada lima sektor
prioritas sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, industri tekstil dan
pakaian, industri otomotif, industri elektronik, serta industri kimia.
“Business matching yang pertama kami selenggarakan pada Februari 2018 lalu,
fokus pembahasannya terkait pengembangan industri makanan dan minuman, industri
logam, industri pupuk, serta kawasan industri,” ujarnya.
Kemudian, pada November 2019, diselenggarkan kegiatan serupa dengan melibatkan
para pelaku perbankan guna membahas pengembangan industi otomotif dan komponennya.
Doddy meyakini, forum bersama tersebut dapat membawa peluang bisnis bagi Jepang
dan Indonesia sekaligus memperluas jaringan serta berpotensi meningkatkan
perdagangan dan investasi bagi kedua negara.
“Kami berharap bisa mendukung dan berkontribusi di event-event selanjutnya di
bawah kerangka kerja sama ini untuk mendorong partisipasi industri nasional
dalam global value chain,” tuturnya.
Kemenperin juga proaktif mendorong pengembangan IoT guna memperkuat struktur
teknologi digital di Indonesia dalam upaya menuju implementasi revolusi
industri 4.0. Apalagi, Indonesia bakal bertransformasi menjadi ekosistem bisnis
IoT bernilai sebesar Rp444 triliun pada tahun 2022.
Peluang Indonesia menjadi ekosistem IoT dinilai sangat besar. Potensi ini bisa
dilihat dari jumlah pengguna internet di Tanah Air yang lebih dari 140 juta
orang. Oleh karena itu, transformasi industri 4.0 adalah salah satu kunci
sukses pembangunan Indonesia pada masa mendatang.
Bahkan, implementasi industri 4.0 juga dinilai akan mendorong peningkatan
investasi oleh perusahaan, terutama yang terkait dengan penggunaan teknologi
terkini seperti IoT. Langkah tersebut diyakini dapat mendukung peningkatan pada
produktivitas dan daya saing sektor manufaktur serta dapat menciptakan
ekosistem inovasi.
Maka itu, Indonesia diharapkan tidak hanya jadi pasar dari ekonomi digital,
tetapi juga memanfaatkan pengembangan ekonomi digital tersebut sehingga
industrinya semakin tumbuh dan berdaya saing. (ki)