Pelaku Usaha Norwegia Diajak Tingkatkan Perdagangan dan Investasi di Indonesia

Oleh rudya

Jumat, 31 Januari 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga memberikan sambutan pada seminar Enhancing Indonesia–Norway Trade and Investment Cooperation di Oslo, Norwegia, pada Selasa (28/01). Di hadapan para pelaku usaha Norwegia dan undangan Wamendag Jerry menyampaikan peluang meningkatkan nilai perdagangan, baik secara bilateral maupun dalam kerangkan Indonesia–EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA), serta mengajak berinvestasi di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia berkomitmen menciptakan iklim ekonomi yang kompetitif dan terbuka, baik dalam hal perdagangan maupun investasi. Indonesia percaya bentuk kerja sama yang saling menguntungkan akan membuat ekonomi kedua negara bertumbuh,” ujar Wamendag.

Total nilai perdagangann Indonesia–Norwegia pada 2018 mencapai USD 24,13 juta. Investasi Norwegia di Indonesia periode 2014–2018 mencapai USD 40,2 juta. Perjanjian perdagangan IE-CEPA diproyeksikan mampu meningkatkan ekspor Indonesia ke negara-negara anggota European Free Trade Association (EFTA), dimana Norwegia termasuk di dalamnya.

Dalam impelentasinya nanti, Norwegia akan memberikan pembebasan bagi 6.333 pos tarif atau setara dengan 90,97 persen dari total pos tarif dan 99,75 persen nilai impor Norwegia dari Indonesia. Sedangkan potensi nilai ekspor barang Indonesia ke negara-negara anggota EFTA dapat meningkat hingga USD 1,92 miliar dalam 5 tahun berikutnya.

Ekspor dalam bidang jasa juga diharapkan bertumbuh sebesar 1,15 persen atas pembukaan akses pasar jasa bagi 91 subsektor di Norwegia. Investasi negara-negara anggota EFTA ke Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 0,02 persen. Pemerintah membuka kerja sama dan investasi untuk sektor pertanian, perikanan, pertambangan, manufaktur, kelistrikan, gas, dan penyediaan air bersih bagi investor dari negaranegara anggota EFTA.

“Dalam rangka IE-CEPA, Indonesia dan Norwegia akan mengembangkan kemitraan di sektor pengembangan kapasitas di sektor perikanan, ekosistem air (tambak) dan produk kelautan. Norwegia telah memiliki pengalaman dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan dan Indonesia memiliki sumber daya kelauatan dan perikanan yang kaya,” terang Wamendag.

Indonesia dan negara-negara anggota EFTA telah menandatangani perjanjian IE-CEPA pada Desember 2018. Namun, implementasinya masih menunggu proses ratifikasi dari tiap negara yang tercantum dalam perjanjian tersebut.

“Pemerintah Indonesia saat ini intensif melakukan komunikasi dengan parlemen agar proses ratifikasi bisa selesai pada akhir Januari dan dapat diimplementasiikan pada pertengahan semester 1 tahun 2020. Kami juga berharap prooses raitifkasi di negara-negara anggota EFTA bisa segera selesai,” ujar Jerry.

Kegiatan seminar ini juga dihadiri Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) Oslo, Todung Mulya Lubis dan Dubes RI Stockholm, Bagas Hapsari. Usai seminar dibuka, kegiatan dilanjutkan diskusi dalam bentuk panel. Tampil sebagai narasumber Menteri Keuangan RI periode 2013–2014, Chatib Basri dan Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan, Ni Made Ayu Marthini. (rud)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment