Jumat, 14 Februari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Kinerja ekspor manufaktur tidak terganggu dampak wabah virus
corona, kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menjawab pertanyaan peserta
diskusi Investment Roundtable on Infrastructure, Energy and Digital
Connectivity di KBRI Washington DC, AS, Jumat (14/2).
“Impor dan ekspor dari dan ke China memang sedikit turun karena pergerakan
orang. Tapi kami lihat dari situasi ini ada peluang besar karena kita bisa
meningkatkan ekspor sebagai pengganti produk dari China,” kata Agus.
Agus menuturkan, pemerintah telah menghentikan sementara impor binatang hidup
dari atau yang transit dari China.
“Tapi ini sifatnya sementara sampai kita evaluasi kalau virus corona
mereda,” kata dia.
Dalam forum sama, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
menegaskan dampak wabah virus corona belum meluas ke sektor manufaktur.
Namun demikian, Luhut menyebut sektor pariwisata menjadi salah satu yang cukup
terpengaruh oleh wabah virus corona, terutama di Bintan dan Manado.
“Yang pertama kena memang pariwisata. Kalau industri, memang ada yang
terdampak, tapi dampaknya belum terlihat banyak. Tapi kami meminimalisir dampak
yang akan terjadi semaksimal mungkin,” kata Luhut.
Saat ini, tambah Luhut, pemerintah bersiap untuk kembali menggenjot ekspor ke
China karena negara ini kemungkinan akan banyak membutuhkan setelah virus
corona mereda.
“Puncaknya mungkin sekitar Maret, setelah puncak (wabah) mungkin akan
menurun, dan kita harus persiapkan ekspor ke China karena saya rasa itu yang
China perlukan,” kata dia dalam acara yang juga dihadiri Menteri
Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra
Siregar, selain sejumlah organisasi dan pebisnis AS termasuk US Development
Finance Corporation, US Chamber of Commerce, US-ASEAN Business Council. (ki)