Senin, 17 Februari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Industri elektronik mulai khawatir pada dampak Virus Corona
yang berkepanjangan karena bakal mengganggu pasokan komponen yang masih diimpor
dari China.
“Selama ini ada komponen yang hanya diimpor dari China,” kata Asisten
GM PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Agus Soewadji di sela gathering dengan
media di Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (16/2).
Ia mencontohkan ada komponen panel LED yang masih diimpor dari China. Demikian
pula dengan motor untuk lemari es.
Diakuinya, komponen impor tersebut tidak diproduksi di Provinsi Hubei, China,
yang menjadi pusat wabah Virus Corona.
“Memang produksinya bukan di Hubei, tapi provinsi lain di China. Namun,
karena kini pengiriman apapun dari China diawasi ketat, maka kapal dari China
tidak mudah bersandar di pelabuhan, karena harus melalui pemeriksaan (bebas
Corona),” kata Agus.
Akibatnya, masa bongkar muat komponen industri elektronik menjadi lebih lama,
tidak sesuai jadwal produksi.
“Ada komponen yang akhirnya kami impor dengan menggunakan kargo pesawat
terbang. Memang lebih mahal,” katanya. Namun, lanjut dia, daripada
mengganggu produksi dan pasokan produk elektronik ke pasar, hal itu terpaksa
dilakukan.
Karena itulah, pihaknya berharap wabah Virus Corona bisa segera diatasi.
“Kalau wabah itu lama, bisa mengganggu pula pertumbuhan ekonomi, dan pasar
elektronik turun,” ujar Agus.
Dengan adanya wabah Virus Corona pada triwulan I ini, ia memperkirakan
permintaan elektronik di Indonesia cenderung tanpa pertumbuhan. Namun Sharp
Indonesia yang telah memiliki basis produksi untuk lemari es, mesin cuci, dan
televisi, masih menargetkan pertumbuhan penjualan.
“Kami targetkan penjualan Sharp Indonesia bisa tumbuh 10-15 persen tahun
ini, dengan mengambil ‘kue’ kompetitor,” kata Agus. (ki)