Jumat, 28 Februari 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan persiapan
Indonesia sebagai negara mitra resmi (official partner country) pada Hannover
Messe 2020 masih berjalan baik. Pameran teknologi industri terbesar di dunia
tersebut bakal digelar pada 20-24 April 2020 di Hannover, Jerman.
“Persiapan kita sejauh ini semuanya bagus. Tidak hanya untuk pameran, tetapi
juga nantinya ada seminar, Indonesia Night, dan business summit. Jadi, program-program
itu juga kita rancang untuk bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia
mampu,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri
Internasional (KPAII) Kemenperin, Doddy Rahadi di Jakarta, Kamis (27/2).
Dirjen KPAII menyampaikan di ajang Hannover Messe 2020, Kemenperin akan fokus
menampilkan lima sektor manufaktur unggulan yang mendapat prioritas
pengembangan sesuai arah peta jalan Making Indonesia 4.0.
Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian,
industri kimia, industri elektronik, dan industri otomotif.
“Kami akan perlihatkan secara tematik, dari hulu sampai hilirnya, seperti
industri otomotif dan tekstil. Sebab, Indonesia sudah memiliki struktur yang
dalam di sektor tersebut,” ungkapnya.
Di samping itu, Kemenperin siap mempromosikan strategi dan program prioritas
dalam Making Indonesia 4.0 sebagai tekad bertransformasi menuju era industri
4.0.
“Kami akan tunjukkan langkah-langkah strategis yang telah dijalankan selama ini
oleh Indonesia dalam upaya implementasi industri 4.0. Bahkan, kami juga
perlihatkan Digital Capability Center Indonesia,” imbuhnya.
Doddy pun menyebutkan di Paviliun Indonesia akan ditampilkan simbol-simbol
kerja sama yang telah dilakukan oleh Indonesia dan Jerman. Tidak hanya di
sektor industri, tetapi juga di bidang pendidikan vokasi.
Lebih lanjut, dalam rangkaian pameran skala internasional tersebut, Indonesia
berpeluang besar meningkatkan investasi di sektor industri melalui kolaborasi
dengan perusahaan-perusahaan Jerman dan negara mitra lainnya.
“Kami juga mendorong kerja sama dengan investor potensial dari negara Eropa
lainnya, seperti Prancis,” ujarnya.
Doddy menambahkan peluang investasi juga akan terjadi dari berbagai sektor,
seperti upaya Indonesia dalam memindahkan ibu kota.
“Kami meyakini para investor akan tertarik dengan hal itu, seperti pengembangan
autonomous car maupun pembangunan smart city,” tandasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Perindustrian, Amir Sambodo menyampaikan
Hannover Messe 2020 menjadi kesempatan baik bagi Indonesia unjuk kemampuan
industrinya, selain peluang menawarkan investasi ke para pelaku industri skala
global yang hadir pameran tersebut.
“Indonesia juga memiliki kawasan yang kondusif untuk pengembangan Industri
4.0,” paparnya.
Amir optimistis dengan menjadi negara mitra resmi Hannover Messe 2020,
Indonesia dan Jerman akan semakin menguatkan hubungan bilateral dan
meningkatkan kerja sama di bidang investasi.
Saat ini, Jerman merupakan investor Eropa terbesar kedua di Indonesia dan merupakan
bagian dari lima besar ekonomi di dunia. Menurut data BKPM, investasi Jerman di
Indonesia pada 2019 sekitar US$ 189 juta yang tersebar pada di 533 proyek. (sr)