Jumat, 6 Maret 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Tiga sektor perekonomian di wilayah Gorontalo berpotensi
terdampak wabah Virus Corona baru atau Covid-19, kata Kepala Kantor Perwakilan
(KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo Budi Widihartanto.
“Tiga sektor tersebut yaitu investasi, pariwisata, dan perdagangan, serta
eksternal khususnya ekspor Gorontalo,” ujarnya di Gorontalo, Jumat (6/3).
Meskipun ada optimisme pada fase pemulihan Gorontalo, kata dia, daya tahan
dalam negeri yang lemah di tengah ketegangan perang dagang adanya fenomena
Virus Corona perlu diwaspadai.
“Outbreak Corona diperkirakan akan sedikit berdampak pada kinerja
investasi Gorontalo, yang didorong oleh adanya potensi terhambatnya kinerja
impor Gorontalo didominasi oleh impor mesin dan bahan input pembangunan dari China
dengan pangsa sebesar 79% dari total
impor Gorontalo,” ucap Budi.
Kinerja investasi juga, menurutnya, berpotensi akan sedikit tertahan dari sisi
Penanaman Modal Asing (PMA), di mana pada tahun 2019 sebesar 22% PMA Gorontalo berasal dari China.
“Adapun dari sisi sektor pariwisata, rencana pengembangan pariwisata
Gorontalo memanfaatkan Manado sebagai tourism-hub diperkirakan tertahan,
akibat potensi penurunan kunjungan turis China ke Sulawesi Utara (Sulut),”
bebernya.
Budi menegaskan jika Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Gorontalo akan
terus memantau perkembangan dampak Covid-19 tersebut.
“Kami pun mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dan panic buying
karena hal tersebut yang akan memperburuk ekonomi Indonesia. Hendaknya
masyarakat bersikap tenang dan tetap waspada,” imbaunya.
Budi menambahkan hingga saat ini Bank Indonesia dan pemerintah pusat maupun
daerah senantiasa menjaga pasokan kebutuhan masyarakat serta beragam stimulus
agar ekonomi Indonesia secepatnya membaik. (ki)