Jumat, 13 Maret 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Ekspor industri kerajinan
naik 2,5% sepanjang tahun 2019 menjadi US$ 892 juta dibanding tahun sebelumnya
yang mencapai US$ 870 juta, yang menunjukkan industri yang digeluti usaha kecil
dan menengah ini kian kompetitif.
“Melihat potensi industri kerajinan nasional tersebut, kami optimistis nilai
ekspor produknya akan semakin meningkat seiring adanya perbaikan mulai dari
aspek kualitas produk sampai pada segi desain dan kemasan,” kata Direktur
Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) Gati Wibawaningsih, Jumat (13/3).
Ia mengatakan kekuatan daya saing industri kerajinan didukung kekayaan sumber
daya alam dan budaya serta keterampilan perajin.
“Apalagi, ditopang dengan pemanfaatan teknologi terkini, yang sejalan dengan
penerapan Making Indonesia 4.0,” kata Gati yang ekspansif menyelenggarakan
workshop e-Smart IKM serta program restrukturisasi mesin dan peralatan
produksi.
Pihaknya ingin mewujudkan Indonesia menjadi salah satu produsen kerajinan
terbesar di dunia. “Tentunya, untuk mencapai target tersebut, diperlukan
kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak, termasuk Dewan Kerajinan Nasional
(Dekranas),” kata Gati.
Untuk itu Kemenperin juga mendukung Dekranas yang dalam rangkaian perayaan Hari
Ulang Tahun (HUT) ke-40 melaksanakan pameran dan bazaar yang menampilkan
produk-produk kerajinan khas Indonesia.
Ketua Panitia Syukuran HUT ke-40 Dekranas Yantie Airlangga menyampaikan,
gelaran pameran dan bazaar tahun ini memilih Pulau Madura sebagai ikon,
mengingat Pulau Madura salah satu penghasil batik dengan nilai warisan budaya
bangsa yang tinggi.
“Adapun tagline yang dipilih adalah Aku Cinta Kriya Indonesia. Dengan mencintai
Kriya Indonesia, kita mau membeli dan memakai kriya Indonesia,” ujarnya.
Ketua Umum Dekranas, Wury Ma’ruf Amin mengharapkan Dekranas semakin produktif
dan berperan besar dalam pegembangan kriya Indonesia.
Wury mengajak seluruh pengurus Dekranas maupun Dekranasda untuk lebih giat dan
bersemangat menjalankan program kerja Dekranas, terutama untuk mencapai visi
dan misi mendukung kemandirian ekonomi Indonesia.
“Hal ini salah satunya dilakukan melalui pengembangan sektor kriya yang
berbasis kearifan lokal, bernilai tambah tinggi, dan berdaya saing, sehingga
mampu kompetitif di pasar dalam maupun luar negeri,” katanya. (sr)