Kamis, 19 Maret 2020
Jakarta,
MINDCOMMONLINE.COM-Sejumlah industri pariwisata di Jawa Timur kini mulai memberlakukan
potong gaji bagi karyawannya akibat sepinya wisatawan, setelah imbauan
pemerintah agar masyarakat menghindari tempat umum guna minimalisasi penyebaran
virus corona.
“Akibat penurunan jumlah wisatawan yang sangat drastis, pengusaha jasa perjalanan
wisata di Jatim ada yang memberlakukan potong gaji ke karyawan dan
meliburkan karyawannya,” kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia
(GIPI) Jawa Timur (Jatim) Gondo Hartono
di Surabaya, Rabu (18/3).
Gondo mengakui, setelah virus corona masuk ke Indonesia, kondisi pariwisata
Jatim seakan terpuruk. Wisatawan lokal maupun mancanegara tidak banyak yang
melakukan pelesir di destinasi-destinasi wisata di Jawa Timur selain
karena lokasi wisata ditutup karena menghindari penyebaran virus corona.
Biasanya dari total wisatawan yang berkunjung ke Jatim, sekitar 85 persen
adalah orang-orang yang murni pelesir, dan sisanya 15% untuk kunjungan bisnis.
“Tapi sekarang sudah nggak ada, sehingga untuk kategori perusahaan besar
atau yang memiliki karyawan di atas 40 orang, tiap bulannya diliburkan seminggu
demi efisiensi, dan karyawannya yang tidak sampai 10 orang diberlakukan
kebijakan libur hari Sabtu,” katanya.
Sementara itu, terkait insentif pariwisata yang ditunda oleh pemerintah, GIPI
tidak terlalu mempermasalahkannya, karena saat ini memang belum waktunya untuk
mengeluarkan dana promosi pariwisata, karena hanya akan sia-sia.
“Masyarakat sekarang takut naik pesawat dan transportasi umum sehingga
minat pelesir turun drastis. Lebih baik pemerintah sekarang fokus untuk perangi
virus corona dulu supaya cepat selesai dan dampaknya tidak kemana-mana,”
tuturnya.
Sebelumnya, salah satu tempat wisata di Surabaya, yakni Kebun Binatang Surabaya
(KBS) juga tutup selama dua pekan yakni hingga 29 Maret 2020, sebagai upaya
pencegahan penyebaran virus corona atau “COVID-19” di tempat itu.
Meski ditutup, Direktur Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Chairul Anwar
mengaku tidak akan memotong gaji karyawannya, sebab hal itu tidak berpengaruh
pada kondisi keuangan.
“Cash flow keuangan PDTS KBS sejak tahun 2016 sampai sekarang terbilang
positif dan perusahaan dalam posisi untung, sehingga cukup untuk biaya
perawatan serta pemenuhan pakan satwa, maupun kebutuhan gaji dan remunerasi
para karyawan yang harus tetap dibayar selama penutupan dua pekan mendatang.
Chairul memaparkan, pada hari aktif kerja, mulai Senin hingga Jumat, rerata
jumlah pengunjung perhari memang di atas seribu orang.
Pada hari Sabtu biasanya jumlah pengunjung meningkat mencapai 5 ribu orang.
Puncaknya Minggu atau hari libur jumlah pengunjung bisa mencapai di atas 10
ribu orang.
“Saat Dinas Pendidikan mengumumkan siswa TK sampai SMP libur mulai tanggal
16-29 Maret, naluri bisnis saya meyakini jumlah pengunjung KBS bisa ‘Booming’.
Terbukti pada hari Senin kemarin anak-anak Surabaya banyak yang main ke sini.
Tapi karena harus melakukan langkah preventif dan telah menjadi kebijakan
pemerintah, maka kami melakukan penutupan sementara sampai tanggal 29
Maret,” ujarnya. (ki)