Menteri PUPR Kerahkan 1.600 Pekerja, Percepat Pembangunan RS Corona

Oleh sukri

Kamis, 26 Maret 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljoni mengerahkan 1.600 tenaga kerja untuk mempercepat pembangunan fasilitas observasi/penampungan/karantina COVID-19 di Pulau Galang, Kepulauan Riau yang diharapkan rampung pada 28 Maret 2020.

“Optimistis selesai pada 28 Maret 2020. Material konstruksi saat ini sudah di lokasi semua. Saat ini tenaga kerja di lapangan berjumlah 1.600 orang,” kata Menteri Basuki, Rabu (25/3).

Menteri PUPR tersebut meminta agar kontraktor memenuhi target waktu yang direncanakan, yakni 28 Maret 2020. Namun dengan selalu memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan kerja terkait wabah COVID-19, terutama dalam menjaga kebersihan dan jarak aman dalam berkomununikasi.

“Tidak hanya bangunan untuk observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) saja, tetapi juga fasilitas pendukungnya, seperti rumah dokter/perawat, dapur umum, gudang, tempat cuci pakaian, dan lain-lain,” ujarnya.

Lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas tersebut yaitu di eks pengungsi Vietnam dan area pengembangan yang berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam dengan memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar.

Rencana kapasitas tampung sebanyak 1.000 tempat tidur untuk Fasilitas Penampungan/Karantina/Observasi terhadap Penyakit yang disebabkan Virus Corona/COVID-19. Pada Tahap I dibangun fasilitas dengan daya tampung 360 tempat tidur dan Tahap II sebanyak 640 tempat tidur.

Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 Zonasi, yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, cuci pakaian, gudang dan power house.

Untuk progres konstruksi mess perawat saat ini sudah sekitar 80%, mess petugas 80%, dan mess dokter 80%. Selanjutnya untuk gedung sterilisasi saat ini progres konstruksinya sudah 97%, gedung farmasi 97%, gedung gizi 97%, gedung cuci pakaian 97%, gudang 97%, dan power house 97%.

Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad), dan zona utilitas. Material modul panel yang telah dikirim dari Jakarta saat ini sudah selesai dipasang sebanyak 4 modul untuk ruang observasi berkapasitas 5 tempat tidur. (sr)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment