Selasa, 9 Juni 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Dalam rangka menyuarakan Hari Laut Sedunia (World Ocean Day), Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo disela-sela kunjungan kerjanya ke Kepulauan Bala Balakang, Mamuju, mengajak masyarakat untuk membebaskan laut dari sampah guna memperbaiki ekosistem pesisir dan laut.
Menteri Edhy menegaskan sampah laut, khususnya sampah plastik merupakan permasalahan yang mendesak saat ini dan perlu segera ditangani, karena sampah laut telah memberi dampak negatif pada sektor pariwisata, kerusakan lingkungan dan ekosistem laut serta kesehatan manusia.
“Kita harus melakukan inovasi untuk pengelolaan laut yang berkelanjutan dan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menjaga dan melindungi laut untuk kepentingan di masa depan,” ujar Menteri Edhy dalam sambutannya di Pulau Popoongan, Kepulauan Bala Balakang, Mamuju (8/6).
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi sampah plastik yang masuk ke laut sebanyak 70% pada tahun 2025. Dalam komitmen ini, perubahan perilaku adalah salah satu strategi utama untuk mewujudkan laut bebas dari sampah.
Sampah yang masuk ke laut tidak hanya berasal dari daratan, namun juga berasal dari pelayaran di laut, pulau-pulau kecil, hingga yang terbawa arus. Lebih dari 250 juta km2 wilayah lautan terdampak pencemaran. Untuk itu, Menteri Edhy mengajak masyarakat untuk bersama-sama menyatukan kekuatan dan sumberdaya untuk mengatasi persoalan sampah di laut.
“Menjaga sumberdaya di wilayah pesisir dan lautan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun juga harus menjadi tanggung jawab bersama. Pemerintah tidak bisa melakukan sendiri, perlu kerjasama dengan dunia usaha, LSM, dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan pesisir dan laut kita,” tegasnya, dikutip laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Di lokasi yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL), Aryo Hanggono menyampaikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus melakukan aksi nyata dalam membebaskan laut dari sampah dan upaya mitgasi bencana di lingkungan pesisir dan laut.
“Kampanye Bersih Pantai dan Laut yang dilaksanakan hari ini di Pulau Popoongan, Kepulauan Bala Balakang merupakan program KKP yang telah diselenggarakan sejak tahun 2002 dan terus berlangsung di tiap tahunnya,” jelas Aryo.
Aryo melaporkan hingga tahun 2019, KKP telah melakukan kampanye bersih pantai dan laut di 26 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, KKP melalui Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Dit. P4K) juga memberikan bantuan sarana prasarana pengolah sampah kepada beberapa kelompok masyarakat pesisir.
Aryo pun berpesan kepada kepada seluruh masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan. “Ayo kita kembangkan inovasi dalam menjaga kelestarian laut untuk masa depan bangsa ditengah pandemi covid-19. Untuk itu kegiatan yang dilangsungkan hari ini tetap memberlakukan jaga jarak dan wajib menggunakan masker, sesuai protokol kesehatan,” ungkapnya.
Selain melakukan kampanye bersih pantai dan laut, Menteri Edhy bersama Gubernur Sulawesi Barat melakukan pencanangan kawasan konservasi perairan Kepulauan Bala Balakang, transplantasi terumbu karang, penanaman vegetasi pantai, dan pelepasan benih lobster di Kepulauan Bala Balakang, Mamuju. (dya)