Kamis, 13 Agustus 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Dalam rangkaian perayaan ulang tahun ke-75 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menyematkan tanda jasa bintang kepada mantan pejabat yang pernah bertugas ataupun masyarakat sipil di Istana Negara, Jakarta, hari ini. Adapun tanda kehormatan itu diberikan kepada seseorang yang punya andil, darmabakti, kesetiaan yang luar biasa terhadap bangsa dan negara.
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 51, 52, 53 Tk tahun 2020, tanggal 22 Juni 2020 dan Nomor 79,80 dan 81. Tk Tahun 2020, Tanggal 12 Agustus 2020 tentang Penganugerahan Tanda Jasa Medali Kepeloporan, tanda Kehormatan Bintang Mahaputera, Bintang Jasa dan Bintang Penegak Demokrasi.
“Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia, menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan, menetapkan dan seterusnya,” kata Sekretaris Militer Presiden, Mayor Jenderal TNI Suharyanto, hari ini (13/8).
Di antara yang mendapat tanda jasa adalah Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 Fadli Zon. Politikus dari Partai Gerindra memperoleh Bintang Mahaputra Nararya. Selain Fadli, ada nama Fahri Hamzah yang juga sempat menjadi wakil ketua DPR, dan beberapa nama lainnya.
Terpilih mendapatkan bintang mahaputra tersebut, Fadli mengatakan ini adalah penghargaan dari negara. Dia mendukung tradisi seperti ini dilestarikan, diberikan kepada mereka yang pernah menjadi pimpinan lembaga publik.
Pemerintah Indonesia juga menyerahkan 22 bintang jasa kepada para tenaga kesehatan (nakes) yang gugur.
Pada sesi pertama ini, mereka yang mendapatkan tanda jasa adalah pejabat negara pada periode 2014- 2021, di antaranya:
- Ahwi Luthan, merupakan purnawirawan polisi dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal. Ia didapuk gelar tanda jasa medali kepeloporan.
- Ketua Dewan Perwakilan Daerah periode, 2017- 2019, Oesman Sapta Odang. Ketua Umum Partai Hanura itu dianugerahi tanda kehormatan bintang mahaputera utama.
- Ketua Mahkamah Agung periode 2012- 2020, Hatta Ali. Ia mendapatkan tanda kehormatan bintang mahaputera utama.
- Wakil Ketua MPR periode 2014- 2019, Mahyudin. Ia bersama enam pimpinan majelis lainnya dianugerahi tanda kehormatan bintang mahaputera nararya.
- Ketua Ombudsman Republik Indonesia periode 2016 – 2022 Amzulian Rifai. Ia juga mewakil delapan orang lainnya mendapatkan tanda kehormatan bintang jasa utama.
- Jimly Asshiddiqie, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu periode 2012- 2017. Ia dianugerahi tanda kehormatan bintang penegak demokrasi utama.
- Almarhum Bartholomeus Bayu Satrio dan mewakil sembilan lainnya. Ia dianugerahi tanda kehormatan bintang jasa pratama.
- Almarhumah Letkol Laut (Purn) Muladsi Wiji Astuti, dan mewakili 21 orang dianugerahi tanda kehormatan bintang jasa nararya. (au)