Selasa, 8 September 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro memperkirakan harga vaksin Corona US$ 5 atau setara Rp 72.500 dengan kurs Rp 14.500 per dolar AS.
“Mengenai biaya memang masih dihitung karena belum ditemukan secara pasti, harganya masih bergerak, tapi perkiraan dari Lembaga Eijkman, perkiraan awal US$ 5 per dosis,” kata Bambang Brodjonegoro di Komisi VII DPR Jakarta, hari ini.
Hingga kini, diakuinya, harga vaksi Corona mash misteri. Pasalnya, belum ada vaksi Corona yang ditemukan atau benar-benar bisa digunakan. Harga yang disebut Menristek/BRIN itu merupakan perkiraan yang dilansir Lembaga Eijkman.
Bambang mengatakan, dengan perkiraan kebutuhan vaksin sekitar 353 juta dosis maka anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 26,5 triliun. Sebanyak 353 juta dosis ini mengacu di mana 70% penduduk memiliki immunity dan tiap orang mendapat vaksin sebanyak 2 kali.
“Maka untuk US$ 5 dengan jumlah katakan 353 (juta) dibutuhkan kira-kira Rp 26,5 triliun dengan asumsi semua vaksin ditanggung oleh pemerintah,” kata Bambang menegaskan.
Bambang bilang, jika semua penduduk mendapat vaksin maka vaksin yang dibutuhkan 500 juta dosis lebih.
“Tadi sudah disampaikan minimal 2/3 tapi kita asumsikan seluruh penduduk 265 juta orang maka kalau satu orang butuh 2 dosis maka dibutuhkan sampai 500 juta lebih vaksin,” kata Bambang menjelaskan. (au)