Jumat, 4 Desember 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyaksikan penyerahan dana pembiayaan ekspor kepada 14 pelaku usaha kecil menengah (UKM) berorientasi ekspor dengan nilai mencapai Rp167 miliar. Dana yang disediakan khusus dalam mendukung para
eksportir untuk menghadapi masa sulit sekarang ini berasal dari Bank Rakyat Indonesia, Bank
Negara Indonesia, dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Kegiatan dilakukan Kamis (3/12) di Hotel JW Marriott Surabaya, Jawa Timur.
Mendag Agus menekankan, berbagai terobosan perlu terus dilakukan untuk meningkatkan ekspor
dan mendukung UKM untuk gencar mengekspor, terutama di masa pandemi Covid-19 seperti
sekarang ini.
“Pembiayaan ekspor ini diharapkan dapat membantu ‘UKM Naik Kelas’ untuk tetap menggerakkan
roda usahanya. Sehingga, mampu berkontribusi dalam peningkatan ekspor nonmigas dan ikut
memperbaiki neraca perdagangan dan ekonomi nasional,” kata Mendag Agus.
Komoditas ekspor dari para pelaku UKM yang menerima pembiayaan ekspor hari ini antara lain
bidang hasil laut seperti ikan dan udang, produk kayu dan mebel, hingga alas kaki. Pemberian
pembiayaan ekspor ini menjadi salah satu wujud sinergi dan kolaborasi yang erat antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, termasuk perbankan dan LPEI dalam
memberikan kemudahan dukungan pembiayaan untuk ekspor.
Pada kesempatan yang sama, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN)
Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau
Bank BRI, dalam memberikan jasa layanan perbankan kepada pelaku usaha yang sudah rutin
mengekspor maupun calon eksportir. Kemendag mengandeng perbankan untuk mendorong
kinerja ekspor Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman yang ditandatangani
hari ini, Kamis (3/12) di Hotel JW Marriott Surabaya, Jawa Timur. Nota kesepahaman tersebut
ditandatangani Direktur Jenderal PEN Kemendag, Kasan dan Direktur Bisnis Kecil Ritel dan
Menengah Bank BRI, Priyastomo. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto turut menyaksikan
penandatanganan tersebut. Kemendag berharap para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dapat
memanfaatkan layanan perbankan yang telah dipersiapkan ini untuk memacu ekspor.
“Kami mengajak para mitra strategis, salah satunya Bank BRI, sebagai salah satu bank komersial
untuk memberi manfaat lebih bagi para pelaku UKM di sektor perdagangan melalui penyediaan
jasa layanan perbankannya. Kami berharap nota kesepahaman ini dapat semakin meningkatkan
peran UKM dalam meningkatkan ekspor nasional,” kata Kasan.
Menurut Kasan, kerja sama Kemendag dengan Bank BRI memiliki dua ruang lingkup, yaitu
penyediaan dan pemanfaatan fasilitas jasa layanan perbankan bagi pelaku UKM di sektor
perdagangan, serta pertukaran data dan informasi ini mengenai UKM di sektor perdagangan. Kerja
sama ini berlaku untuk dua tahun ke depan hingga 2 Desember 2022.
“Kerja sama Kemendag dan Bank BRI ini juga menjadi upaya Kemendag membuat terobosan
dalam merespons dampak masif pandemi Covid-19. Kemendag berupaya memfasilitasi pelaku
usaha dengan stimulus fiskal maupun nonfiskal bagi pelaku usaha yang dapat mendorong ekspor
nasional berdaya saing,” imbuh Kasan. (dya)