Bibit Siklon Tropis “96S” di Samudra Hindia Sebelah Selatan Banten Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan

Oleh rudya

Senin, 7 Desember 2020

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta memantau pertumbuhan bibit siklon tropis dengan kode “96S” yang berada di Samudra Hindia sebelah selatan Banten.

Berdasarkan analisis tanggal 5 Desember 2020 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tersebut berada di 8.7 LS dan 105.3 BT, atau sekitar 350 km selatan barat daya Jakarta. Saat ini sistem “96S” memiliki tekanan udara minimum di pusatnya sebesar 1005 hPa dengan kecepatan angin maksimum 25 knot atau sekitar 45 km/jam.

Dari hasil pemodelan cuaca numerik, bibit siklon tropis “96S” diprakirakan mengalami peningkatan kecepatan angin yang signifikan terjadi para hari Selasa. Bibit siklon tropis ini berpotensi menjadi siklon tropis pada Selasa malam atau Rabu pagi dengan pergerakan ke arah Tenggara-Selatan menjauhi wilayah Indonesia.

Bibit siklon tropis “96S” ini mengakibatkan pertumbuhan awan hujan yang signifikan di sekitar wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Masyarakat diimbau waspada karena diprakirakan daerah-daerah tersebut berpotensi terkena dampak berupa hujan lebat dan angin kencang di sebagian wilayahnya.

Selain itu, potensi gelombang laut dengan ketinggian 1,5 – 2,5 meter diprakirakan terjadi di wilayah Perairan Bengkulu. Potensi gelombang laut dengan ketinggian 2,5 – 4 meter diprakirakan terjadi di wilayah Perairan Barat Lampung, Selat Sunda Bagian Barat dan Selatan serta Perairan Selatan Jawa. Potensi gelombang laut dengan ketinggian 4 – 6 meter diprakirakan terjadi di wilayah Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Tengah. Nelayan dan kapal yang melintas di wilayah perairan tersebut diimbau untuk waspada dan berhati-hati.

“BMKG terus memantau perkembangan bibit siklon “96S” ini. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat menimbulkan dampak seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto. (ray)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment