Rabu, 10 Februari 2020
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – DKI Jakarta bisa tersenyum sumringah. Pasalnya Ibukota ini keluar dari urutan 10 besar kota termacet di dunia berdasarkan penilaian lembaga TomTom Traffic Index. Lembaga ini menempatkan DKI Jakarta di urutan ke-31 dari 216 kota besar di dunia.
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pencapaian DKI Jakarta berhasil keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Pencapaian tersebut disampaikannya di depan Presiden Joko Widodo dan beberapa pejabat negara lainnya di Istana Negara, Jakarta, hari ini.
“Izinkan kami juga melaporkan bahwa Jakarta pada tahun 2020 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia,” ujar Anies dalam sambutan puncak Hari Pers Nasional di Istana Negara.
Anies mengatakan, biasanya semua orang ingin masuk daftar 10 besar, tetapi berbeda urusannya dengan urutan tingkat kemacetan. Justru, katanya, banyak ingin keluar dari angka 10 besar.
Jakarta, kata Anies, pada 2017 berada di urutan keempat kota termacet di dunia, berangsur membaik di urutan ketujuh pada 2018 dan di urutan ke-10 pada 2019. “Dan, alhamdulillah, di tahun 2020 kita menjadi ranking 31,” kata Anies menuturkan.
Peringkat tersebut merupakan hasil penilaian tingkat kemacetan tahun 2020 yang kini berada di angka rata-rata 36 persen. Angka rata-rata kemacetan tersebut jauh berkurang dibandingkan tahun 2019 yang dicatat TomTom mencapai 53 persen.
Adapun catatan penilaian TomTom, tingkat kemacetan Jakarta pada tahun 2020 berada di titik terendah saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) April 2020, yakni hanya 11 persen.
Sedangkan tingkat kemacetan tertinggi pada tahun 2020 tercatat sebelum kasus Covid-19 ditemukan di Indonesia, atau pada Februari 2020 dengan angka kemacetan sebesar 61 persen. (ulf)