Selasa, 23 Februari 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) atas nama Menteri Keuangan, Senin (22/2), telah melaksanakan Penetapan Hasil Penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI019 dengan total volume pemesanan pembelian ORI019 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 26.000.868.000.000,00. Dana hasil penjualan ORI019 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2021, termasuk untuk program penanggulangan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
“Penerbitan ORI019 tersebut memecahkan rekor penerbitan SBN ritel secara online, baik dari sisi nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru yang didominasi oleh generasi milenial,” bunyi keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin (22/2).
ORI019 merupakan seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang diterbitkan di awal tahun dan diterbitkan dengan kupon terendah sepanjang penerbitan SBN ritel tradable. Walaupun tidak ada ORI yang jatuh tempo di awal tahun, animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi di ORI019. Untuk memenuhi tingginya animo masyarakat tersebut, Pemerintah melakukan penambahan kuota (upsize) selama masa penawaran ORI019. Antusiasme masyarakat juga terlihat dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi yang dilaksanakan terkait penawaran ORI019. Penjualan ORI kali ini didukung dengan campaign dan kegiatan edukasi ke masyarakat melalui berbagai kegiatan online dan optimalisasi media sosial untuk memberikan informasi tentang investasi di pasar keuangan, khususnya investasi di SBN ritel.
Terdapat 48.731 investor yang berinvestasi ORI019, dimana 22.268 (45,7% dari jumlah total investor) merupakan investor baru. Angka yang menggembirakan sebagai hasil dari upaya yang dilakukan terus menerus oleh pemerintah dan otoritas keuangan dalam memberikan edukasi investasi kepada masyarakat. Sebagaimana disampaikan oleh Dirjen PPR, Luky Alfirman, di pembukaan masa penawaran ORI019, “Konsistensi Pemerintah untuk menerbitkan SBN ritel secara reguler dilakukan sebagai bagian dari upaya pemenuhan target pembiayaan APBN tahun berjalan, serta memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat. Diharapkan, peningkatan kesadaran dan budaya berinvestasi masyarakat Indonesia, dalam jangka panjang, dapat turut mewujudkan kemandirian bangsa untuk pembiayaan pembangunan.”
Adapun ringkasan hasil pemesanan ORI019 adalah sebagai berikut:
- Berdasarkan jumlah investor, Generasi Milenial mendominasi investor ORI019 dengan porsi sebesar 37,5%, namun secara nominal masih didominasi oleh generasi Baby Boomers (38,6%).
- Berdasarkan profesi, jumlah investor ORI019 didominasi Pegawai Swasta yaitu sebesar 33,8%. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai Wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI019 (46,6%).
- Berdasarkan gender, jumlah investor ORI019 didominasi investor perempuan (58%). Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI019. Posisi ibu rumah tangga ini konsisten di tiga penerbitan ORI terakhir.
- Terdapat 1.925 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp1 juta.
- Sejak penerapan Single Investor Identification (SID) terdapat 26.463 investor yang membeli SUN Ritel lebih dari 1 kali (repeating investors), atau sebanyak 54,3% dari total jumlah investor ORI019, dengan nominal pemesanan sebesar Rp16,49 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel termasuk ORI019.
- Sebaran jumlah investor ORI019 berdasarkan kelompok usia dan profesi yang lebih rinci adalah sebagai berikut:
Kelompok | Jumlah Investor (%) | |
---|---|---|
Usia* | ||
1. | Generasi Z (>2000) / <20 tahun | 1,0% |
2. | Generasi Milenial (1980 – 2000) / 20-40 tahun | 37,5% |
3. | Generasi X (1965 – 1979) / 41-55 tahun | 34,0% |
4. | Generasi Baby Boomers (1946 – 1964) / 54–74 tahun | 25,3% |
5. | Generasi Tradisionalis (≤1945) / ≥75 tahun | 2,2% |
Profesi* | ||
1. | Pegawai Swasta | 33,8% |
2. | Wiraswasta | 31,2% |
3. | Ibu Rumah Tangga | 10,1% |
4. | Pelajar/Mahasiswa | 4,9% |
5. | PNS/ TNI/ Polri | 4,5% |
6. | Pensiunan | 3,3% |
7. | Pegawai Otoritas/Lembaga/BUMN/BUMD | 2,4% |
8. | Profesional | 2,6% |
9. | Lainnya | 7,2% |
*Pembagian usia generasi mengacu pada Sprague (2008), Casey and Denton (2006)
sumber: Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan
Pada penerbitan ORI019 kali ini Mitra Distribusi (Midis) bank masih mendominasi penjualan ORI019, baik dari nominal maupun jumlah investor. Untuk kelompok non-bank, nominal penjualan terbesar dicapai oleh Perusahaan Efek, sedangkan jumlah investor terbesar diperoleh oleh kelompok Fintech APERD. (rud)