Pembangunan Jalur Puncak II dan Jalur Tambang Dibatalkan

Oleh sukri

Rabu, 24 Februari 2021

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Rencana pembangunan jalur Puncak II dan jalur Tambang yang mengemuka sejak 2018 dibatalkan, menyusul dicoretnya dua  program pembangunan di Kabupaten Bogor tersebut oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.

Anggota DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya mengungkapkan, dalam revisi rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2021-2023,  proyek itu tidak ada lagi.”Hilang sekarang. Awalnya, saya terus terang sempat ngotot soal itu. Tapi karena situasi COVID-19 begini, jadi kita konsentrasi ke situ,” katanya, Selasa (23/2).

Menurut legislator asal Kabupaten Bogor itu, rencana pembangunan dua jalan yang sempat masuk dalam RPJMD Pemprov Jabar tahun 2018-2023 itu meski belum terealisasi, sudah berproses. Salah satunya melibatkan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) dalam merumuskan pembangunan jalur tambang.

“Sudah sampai BPTJ, kemudian melibatkan Banten, kemudian DKI, yang cakupannya nasional. Karena barang pasir (diangkut truk) dari sini buat reklamasi,” ujar Asep.


Sementara, Bupati Bogor, Ade Yasin menyebutkan bahwa meski Pemprov Jabar tak jadi menggarap Jalur Puncak II, tapi Jalur yang juga dikenal sebagai Poros Tengah Timur (PTT) itu akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Informasi yang saya terima, DED (detail engineering desain) oleh Kementerian PUPR. Kemudian lelang lalu dilanjutkan pekerjaan konstruksi. Itu semua dibangun oleh Kementerian PUPR,” ungkapnya.

Menurutnya, jalan sepanjang 48,5 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur itu untuk mengurangi kepadatan kendaraan di Jalur Puncak Cisarua yang kerap terjadi di akhir pekan atau libur panjang.

Belakangan, Ade Yasin menggunakan anggaran daerah senilai Rp 5 miliar untuk melakukan pembukaan sebagian jalur. Tapi, anggaran tersebut tidak seberapa jika dibandingkan dengan kebutuhan pembangunan insfrastruktur jalan yang ditaksir senilai Rp1,5 triliun.

“Hitung-hitungan kami, anggarannya bisa sampai Rp 1,5 triliun. Itu hanya untuk pekerjaan konstruksinya. Kalau untuk lahan sebenarnya sudah siap. Tinggal pembangunan fisiknya saja,” terangnya. (ki)

Silakan baca juga

Saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk. Jadi Efek Syariah

Kerugian akibat Batal jadi Tuan Rumah U20 capai Rp 3,7 Triliun

Banjir Rendam 1.613 Rumah di Pohuwato, Bupati Tetapkan Status Keadaan Darurat

Leave a Comment