Rabu, 23 Februari 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM- Kementerian Keuangan menyebutkan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) APBN 2020 sebesar Rp 234,7 triliun akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah program 2021, antara lain program vaksinasi.
“Kita pakai untuk vaksinasi bagi seluruh rakyat Indonesia, kita bisa gunakan untuk stimulus UMKM dan beberapa program rakyat 2021,” kata Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo, Selasa (23/02).
Dalam Perpres 72 tahun 2020, APBN 2020 diproyeksi mengalami defisit sebesar 6,34% atau mencapai Rp 1.039,2 triliun.Sedangkan realisasinya hingga akhir 2020 mencapai Rp 956,3 triliun atau mencapai 6,09% sehingga terdapat sisa lebih mencapai Rp 234,7 triliun.
Yustinus mengatakan sisa pembiayaan anggaran itu muncul karena pemerintah melakukan berbagai efisiensi program yang lebih terukur.
“Dengan berbagai efisiensi berbagai program lebih terukur, kita bisa menghemat realisasinya 6,09%, penghematan sebesar Rp 234 triliun,” katanya.
Dalam paparannya, SILPA sebesar Rp 234,7 triliun yang didalannya termasuk Rp 66,75 triliun untuk dukungan dunia usaha melalui perbankan serta Rp 50,9 triliun akan digunakan untuk penanganan kesehatan pada 2021.
Sementara itu, pada 2021 pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 688,3 triliun untuk program Pemulihan Eknonomi Nasional (PEN) untuk kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM, pembiayaan korporasi, insentif usaha, dan program prioritas.
Jumlah alokasi itu lebih besar dibandingkan realisasi PEN pada 2020 mencapai Rp 579,8 triliun atau 83,4% dari alokasi sebesar Rp 695,2 triliun. (ki)