Peluncuran Vaksin dan Stimulus AS Cerahkan Prospek Ekonomi Global

Oleh sukri

Rabu, 10 Maret 2021

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Prospek ekonomi global menjadi cerah karena peluncuran vaksin COVID-19 semakin cepat di beberapa negara dan  bersamaan dengan itu Amerika Serikat meluncurkan paket stimulus baru yang besar, kata Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) pada Selasa (9/3/2021), menaikkan perkiraannya.

“Ekonomi dunia akan pulih tahun ini dengan pertumbuhan 5,6% dan tumbuh 4,0%  tahun depan,” demikian OECD, Selasa (9/3), menaikkan perkiraannya.

Itu menandai peningkatan tajam dari prospek terakhirnya pada awal Desember, ketika forum kebijakan yang berbasis di Paris tersebut memperkirakan pertumbuhan global sebesar 4,2% tahun ini dan 3,7% tahun depan.

Tetapi risiko signifikan membayangi prospek yang membaik, terutama dalam bentuk seberapa cepat pihak berwenang memberikan suntikan vaksin kepada orang-orang, seberapa cepat pembatasan dicabut dan apakah varian baru dari virus corona terus dikendalikan.

“Tidak memvaksinasi dengan cukup cepat berisiko merusak stimulus fiskal yang telah diberlakukan,” kata kepala ekonom OECD Laurence Boone pada konferensi pers secara daring.

Menyebut Eropa karena peluncurannya yang lambat, dia mengatakan uang pemerintah yang disuntikkan ke ekonomi berisiko berakhir di tabungan konsumen jika mereka tidak dapat segera kembali ke kehidupan yang lebih normal.

Produk domestik bruto global terlihat kembali ke level sebelum pandemi pada pertengahan tahun ini, meskipun dengan perbedaan yang besar antar negara-negara.

“Laju vaksinasi tidak cukup cepat untuk mengkonsolidasikan pemulihan, kami harus melangkah lebih cepat dan kami perlu melakukan yang lebih baik,” kata Boone.

Sementara peluncuran vaksin akan memberikan suntikan bagi ekonomi global, paket stimulus Amerika Serikat yang direncanakan sebesar US$ 1,9 triliun akan mengalir ke negara-negara lain, menambahkan lebih dari satu persentase poin ke pertumbuhan global.

Ekonomi AS akan tumbuh 6,5% tahun ini dan 4,0% tahun depan, kata OECD, meningkatkan perkiraannya dari ekspektasi pada Desember sebesar 3,2% pada 2021 dan 3,5%  pada 2022.

OECD memperkirakan paket tersebut, yang mencakup US$ 400 miliar  pembayaran tunai satu kali sebesar US$ 1.400  kepada banyak warga Amerika, akan meningkatkan output AS rata-rata sekitar tiga persen hingga empat persen dalam tahun penuh pertamanya.

Dengan uang publik membanjiri ekonomi terbesar dunia, paket tersebut dapat menciptakan hingga tiga juta pekerjaan AS pada akhir tahun, tetapi juga dapat meningkatkan inflasi rata-rata 0,75 poin persentase per tahun dalam dua tahun pertama.

Sementara itu, stimulus akan menjadi keuntungan bagi mitra dagang utama Amerika Serikat, meningkatkan pertumbuhan sebesar 0,5-1 poin persentase di Kanada dan Meksiko, dan antara 0,25-0,5 di kawasan euro dan China, kata OECD. (ki)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment