Rabu, 17 Maret 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan, penggunaan teknologi Controlled Atmosphere Storage (CAS) dapat mengoptimalkan implementasi Sistem Resi Gudang (SRG). Melalui teknologi tersebut, komoditas yang disimpan memiliki daya tahan lebih lama dengan kualitas yang tidak berubah.
Hal ini disampaikan Wamendag Jerry saat meresmikan gudang SRG dengan teknologi CAS di
Brebes, Jawa Tengah, Selasa (16/5). Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Brebes
Idza Priyanti, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sidharta
Utama, Inspektur Jenderal Kemendag Didid Noordiatmoko, Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang
Pengamanan Pasar Sutriono Edi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy
Nicholas Mandey, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad
Arif Sambodo, serta Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) Fajar Wibhiyadi.
“Kemendag menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak atas kerja keras dan komitmennya
dalam pengembangan SRG, khususnya untuk komoditas bawang merah yang untuk pertama
kalinya akan diimplementasikan di Gudang SRG CAS di Kabupaten Brebes,” ujar Wamendag.
Wamendag menyampaikan, gudang SRG CAS di Kabupaten Brebes sudah dibangun sejak 2018
oleh Kemendag. Pelaksanaan SRG bawang merah diharapkan dapat diduplikasi dan diperluas di
tempat lain dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan pelaku usaha dalam rantai bisnis
komoditas bawang merah, terutama petani produsen bawang merah.
“Diharapkan gudang SRG Brebes dapat beroperasi secara berkelanjutan dan memberikan manfaat
bagi masyarakat pelaku usaha pertanian bawang merah di Kabupaten Brebes,” kata Wamendag.
Wamendag melanjutkan, SRG dapat dimanfaatkan untuk menjembatani produsen dan pasar
dengan menyediakan informasi mengenai ketersediaan, sebaran, mutu, dan nilai komoditas.
Sehingga dapat memberikan kepercayaan dan keamanan yang lebih besar dalam transaksi
perdagangan serta mempermudah dalam memperoleh pembiayaan komoditas yang kompetitif.
“SRG juga berpotensi menjadi bagian dari sistem logistik dan distribusi nasional sehingga ke depan
diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen dalam mendukung pengendalian ketersediaan
stok dan stabilitas harga komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting,” ujar
Wamendag juga mengajak berbagai pihak untuk meningkatkan kerja sama dan sinergi agar
pemanfaatan SRG sebagai instrumen perdagangan maupun keuangan semakin optimal. “Kami
yakin bahwa implementasi SRG yang semakin meluas akan membawa manfaat besar bagi
perekonomian nasional, terutama dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak
Covid-19,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bappebti Sidharta Utama mengungkapkan, pelaksanaan SRG untuk
komoditas bawang merah baru diimplementasikan di gudang SRG CAS milik Pemerintah
Kabupaten Brebes. Namun, ke depan Kemendag berupaya menambah jumlah gudang-gudang
dengan melakukan sinergi dan kerja sama dengan kementerian/lembaga terkait dan para pelaku
usaha lainnya.
Sidharta berharap pelaksanaan SRG bawang merah dapat didukung distributor/pedagang besar
yang siap menyerap komoditas dari gudang SRG dengan harga yang kompetitif. Untuk itu,
Kemendag bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO) menciptakan
akses pasar yang dapat menjembatani antara pemilik barang SRG dengan pembeli. Kerja sama ini
telah dituangkan dalam perjanjian yang ditandatangani pada 26 Februari 2021 lalu.
”Diharapkan ekosistem SRG dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat.Bagi sisi
produsen/petani, memungkinkan diperolehnya harga jual yang layak dan stabil serta akses
pembiayaan usaha yang mudah dan relatif murah.Sedangkan di sisi distributor dan retailer, akan
memberikan kepastian sediaan stok dengan kualitas tinggi dan harga yang kompetitif melalui
kontrak pengadaan dengan para produsen,” jelas Sidharta.
Idza menambahkan, keberadaan gudang SRG bawang merah bertujuan untuk melakukan tunda
jual saat harga bawang merah sedang jatuh dan untuk mendapatkan dukungan pembiayaan
dengan bunga yang relatif rendah. “Diharapkan dengan adanya gudang SRG bawang merah,
dapat tercipta stabilisasi harga bawang merah yang harganya sering berfluktuasi, sehingga
menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan tersebut,” tutupnya.
Di sela peresmian, juga dilakukan penyeragan persetujuan gudang SRG dan pengelola Gudang SRG
bawang merah kepada PT Mitra Pilar oleh Kepala Bappebti. Selain itu diserahkan juga akses ISWARE NextGen dari PT KBI sebagai pusat registrasi SRG kepada Bank Jateng cabang Brebes
sebagai lembaga pembiayaan. (ray)