Selasa, 13 April 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mentargetkan investasi energi, migas, dan mineral senilai US$ 34,8 miliar pada 2021, guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja nasional.
“Tahun lalu nilai investasi mencapai US$ 25,8 miliar hanya 20% di bawah target awal. Tahun ini investasi dapat naik US$ 34,8 miliar,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, Senin (12/4).
Dari angka tersebut, sektor hulu dan hilir migas paling dominan dengan target investasi sebesar US$ 16,8 miliar, sektor ketenagalistrikan US$ 9,9 miliar, sektor mineral dan batu bara US$ 6 miliar, serta sektor energi baru dan terbarukan US$ 2,1 miliar.
Dalam mencapai target investasi tahun ini, lanjut Ego, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk meningkatkan penanaman modal bidang energi dan sumber daya mineral.
“Pertama pemerintah akan mempromosikan peluang investasi kepada para investor dalam negeri maupun luar negeri,” kata Ego.
Selanjutnya, penyederhanaan perizinan dan kemudahan berusaha, pelayanan perizinan terintegrasi secara elektronik melalui aplikasi OSS, dan memberikan akses data terbuka sektor ESDM.
Pemerintah juga akan memberikan insentif berupa tax allowance, tax holiday, fasilitas PPN, dan PPnBM. Kemudian menjamin ketersediaan energi untuk pembangunan nasional dan menjamin kepastian hukum dengan penerapan kebijakan yang konsisten.
Ego menambahkan pemerintah juga memberikan insentif fiskal untuk mendorong investasi di hulu migas dengan menghapus pengenaan PPN atas transaksi gas alam cair hingga pembebasan pajak dalam rangka impor.
Selain itu, usulan perbaikan fiscal terms sektor migas juga sedang digodok pemerintah berupa fasilitas perpajakan, perbaikan split secara signifikan, penetapan domestic market obligation yang menarik, dan pembebasan atau keringanan branch profit tax. (ki)