Selasa, 20 April 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan, Kementerian Perdagangan akan selalu mendorong ekspor produk usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia memasuki pasar global. Salah satunya, dengan memanfaatkan perjanjian perdagangan internasional.
Hal ini disampaikan Wamendag Jerry dalam Konferensi 500K Eksportir Baru dengan tema
‘Memacu Ekspor UKM’ yang diselenggarakan secara virtual, Senin (19/4). Acara yang
diselenggarakan Sekolah Ekspor UKM dan Ekonomi Kreatif ini diikuti para pelaku UKM dari seluruh
Indonesia dengan menghadirkan narasumber diantaranya Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia
Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Ketua Umum Kamar
Dagang Indonesia Benny Soetrisno, dan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan.
“Kemendag tidak akan berhenti mendukung dan mendorong ekspor produk UKM Indonesia
melalui berbagai langkah dan kebijakan, termasuk dengan memanfaatkan berbagai perjanjian
perdagangan internasional,” jelas Wamendag.
Menurut Wamendag, Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada Kemendag untuk
mempercepat penyelesaian perundingan perdagangan internasional dengan negara-negara
potensial sebagai agenda prioritas. Hal ini karena Indonesia kini sedang bertransformasi menjadi
negara penghasil produk-produk bernilai tinggi yang membutuhkan pasar-pasar baru di luar
negara tradisional/mitra dagang utamanya.
“Saat ini Indonesia telah menyelesaikan 23 perjanjian perdagangan internasional. Para pelaku
UKM dapat memanfaatkan secara optimal berbagai kemudahan dan fasilitas dari perjanjian yang
telah disepakati dengan negara-negara mitra dagang. Dengan segala manfaat yang didapat dari
perjanjian perdagangan tersebut, akan mempermudah para pelaku UKM dalam mengekspor
produk-produknya ke mancanegara,” terang Wamendag.
Para pelaku UKM, lanjut Wamendag, juga dapat memanfaatkan Free Trade Agreement (FTA)
Center dalam mengenalkan produknya ke mancanegara. “Saat ini, Kemendag memiliki empat FTA
Center yang tersebar di beberapa kota Indonesia, yaitu Jakarta, Medan, Bandung, dan Makassar.
FTA Center dapat menjadi instrumen para pelaku UKM dalam mempromosikan produknya ke
dunia,” imbuh Wamendag.
FTA Center berperan memberikan pelayanan konsultasi, edukasi, serta advokasi tentang perjanjian
perdagangan bebas. FTA Center mendorong dunia usaha memahami dan memanfaatkan FTA
untuk mengembangkan usaha dan menembus pasar global.
Di samping itu, Kemendag juga memiliki 46 perwakilan perdagangan di luar negeri seperti Atase
Perdagangan, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), Konsul Perdagangan, Kantor Dagang dan
Ekonomi, serta Duta Besar di WTO. Para pelaku UKM dapat menghubungi para perwakilan
perdagangan Indonesia yang bertugas mempromosikan produk Indonesia. Selain itu, para
perwakilan perdagangan juga bertugas menyelenggarakan penjajakan kesepakatan dagang
(business matching) dengan buyers di luar negeri.
Direktorat Jenderal PEN juga memiliki program pelatihan ekspor yang diselenggarakan oleh Balai
Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia. “Pada pelatihan ekspor tersebut, para pelaku
usaha akan mendapatkan bimbingan seperti membuat desain dan memilih kemasan produk yang
diminati pasar global saat ini. Sehingga, produk Indonesia tidak kalah dari produk-produk negara
lain,” ungkap Wamendag.
Dirjen PEN Kasan menambahkan, saat ini jenis produk UKM Indonesia yang dieskpor diantaranya
adalah furnitur, perabotan, produk perikanan, barang rajutan, dan buah-buahan. Adapun
beberapa daerah asal produknya dari Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Bali.
“Dengan pemanfaatan berbagai kebijakan, termasuk pemanfaatan perdagangan internasional
secara maksimal, semoga makin melebarkan cakupan pasar ekspor dan jenis barang produkproduk Indonesia,” pungkas Kasan. (dya)