Kamis, 27 Mei 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) akan menerapkan pelayanan “less container load” (LCL) impor secara daring di Gudang “Container Freight Station” (CFS) mulai 1 Juni 2021, guna memberikan kemudahan kepada para pelanggan dan meminimalisir pelayanan tatap muka.
Direktur Operasi PT TPS Bambang Hasbullah di Surabaya, Rabu (26/5), mengatakan sejak September 2020 pelayanan di Gudang CFS memang dihentikan untuk perbaikan serta menyiapkan sistem pelayanan secara daring yang lebih modern.
“Perbaikan sudah selesai dan kami siap kembali membukanya mulai 1 Juni 2021,” katanya saat dikonfirmasi di Surabaya.
Menurutnya, dibukanya kembali layanan LCL impor pada gudang CFS PT TPS merupakan alternatif pilihan bagi importir atau pengusaha forwarding, di samping dapat dilakukan di lini 2, yang lokasinya berada di luar lingkungan pelabuhan PT TPS.
“Pada sisi lain, layanan LCL Impor yang akan dibuka per 1 Juni nanti berbasis sistem daring, dari yang sebelumnya manual. Diharapkan dapat semakin meningkatkan layanan PT TPS kepada pengguna jasa,” ujarnya.
Bambang menandaskan perbaikan gudang CFS dilakukan oleh anak perusahaan Badan usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III itu, demi memberikan layanan terbaik bagi para importir.
“Terutama di masa pandemi virus corona atau COVID-19, agar semakin memudahkan para pelanggan dan meminimalisir pelayanan tatap muka,” ucapnya.
Kalangan pengusaha, khususnya yang tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Indonesia (GINSI) Jawa Timur, menyambut baik rencana dibukanya kembali Gudang CFS di lingkungan pelabuhan PT TPS.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah GINSI Jawa Timur Romzy Abdullah Abdat mengungkapkan, selama Gudang CFS ditutup untuk perbaikan, para importir harus mengeluarkan biaya yang lebih besar karena lokasi gudang dipindah di lini 2 dan 3 yang berlokasi di luar pelabuhan PT TPS.
“Kini dengan pelayanan baru sistem daring di Gudang CFS PT TPS yang akan dibuka mulai 1 Juni mendatang, importir sangat diuntungkan. Terlebih dengan sistem pelayanan daring, dari segi pembiayaan tentu lebih murah. Kira-kira bisa menghemat pengeluaran hingga mencapai 30%,” katanya. (ki)