Selasa, 27 Juli 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Investasi yang masuk ke Indonesia tetap berjalan meski pandemi masih berlanjut. Pada kuartal II-2021 investasi asing yang masuk sebesar Rp 116,8 triliun.
Mayoritas investasi masuk atau 26,4 persennya berasal dari Singapura dengan nilai mencapai US$ 2,1 miliar. Selanjutnya, Hong Kong US$ 1,4 miliar atau setara 18,1 persen. Urutan berikutnya ditempati Belanda sebesar US$ 1,1 miliar, yang menggeser Jepang dengan total investasi US$ 700 juta serta China US$ 600 juta.
“Yang menarik ini Belanda menggeser Jepang nih menjadi nomor tiga, yakni US$ 1,1 miliar dan Jepang US$ 0,7 miliar dan Tiongkok US$ 0,6 miliar,” kata Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, saat konferensi pers, hari ini
Menurut Bahlil, dengan pesatnya realisasi investasi yang masuk dari Belanda, menandakan bahwa negara-negara kawasan Uni Eropa semakin percaya menanamkan modalnya di Indonesia.
Sebab, dia menekankan, setelah Inggris hengkang dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan istilah Brexit, Belanda menjadi hub investasi negara-negara eropa ke Indonesia, seperti Singapura.
“Nah di kuartal I yang masuk lima besar Swiss, di kuartal II Belanda nyodok ke posisi tiga besar. Ini artinya sebuah pesan yang positif bagi dunia internasional khususnya Eropa kepada Indonesia,” kata Bahlil memaparkan.
Dari total penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Indonesia tersebut, sebagian besar masuk ke wilayah Jawa Barat. Dengan total investasi sebesar Rp 1,58 miliar dan jumlah proyek 1.987.
Kemudian, masuk ke DKI Jakarta senilai Rp 962,4 juta dengan proyek sebanyak 3.925, Maluku Utara Rp 952,2 dengan proyek 59 dan Sulawesi Tengah senilai Rp 523,3 triliun dengan proyek sebanyak 100.
“Perintah pak presiden harus investasi yang inklusif, jangan yang besar-besar aja tapi UMKM juga diurus, jangan urus investasi di Jawa aja, tapi juga di Luar Jawa, makanya kami konsisten,” kata Bahlil menegaskan. (au)