Jumat, 15 Oktober 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan merger Pelindo telah merealisasikan harapan besar Presiden Joko Widodo dan bangsa Indonesia.
“Penggabungan ini merealisasikan harapan besar Presiden dan bangsa kita selama 7 tahun terakhir,” ujar Erick Thohir, Jumat (15/10).
Menurut Erick, penggabungan Pelindo 1,2,3,dan 4 menjadi holding Pelindo menyatukan kekuatan, memangkas biaya logistik dan memperkokoh konektivitias maritim agar Indonesia semakin kompetitif.
Tidak kalah penting, penggabungan tersebut juga mengantarkan Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia.
“Pesan beliau, PresidenJokowi, langkah besar ini juga diikuti BUMN lain. Menggabungkan kekuatan agar menguat dan siap berkompetisi di era industri 4.0. Indonesia Tangguh. Indonesia Tumbuh,” kata Erick.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan penggabungan empat perusahaan Pelindo akan memperkuat BUMN sektor pelabuhan itu sehingga pelayanan logistik akan semakin baik, murah, cepat dan selanjutnya akan meningkatkan daya saing Indonesia.
Presiden juga meminta agar BUMN Pelindo hasil penggabungan, untuk mencari mitra perusahaan pelabuhan yang memiliki jaringan luas. Hal itu agar barang-barang Indonesia dapat meningkatkan penetrasi untuk masuk ke rantai pasok global.
Presiden mengapresiasi Menteri BUMN Erick Thohir dan jajaran BUMN karena telah merealisasikan penggabungan ini. Dari hasil aksi korporasi ini, BUMN Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar kedelapan di dunia dengan total arus peti kemas atau throughput sebanyak 16,7 juta TEUs (twenty foot equivalent units).
BUMN PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo sebelumnya terdiri dari Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV yang masing-masing menjadi operator pelabuhan di wilayah yang berbeda.
Presiden Jokowi menggabungkan keempat BUMN sektor pelabuhan itu melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2021 Tentang Penggabungan PT Pelindo I, III, dan IV (Persero) ke dalam PT Pelabuhan Indonesia II (Persero). PP penggabungan Pelindo ditandatangani Presiden Jokowi pada 1 Oktober 2021. (ki)
Mobilitas Penduduk di Tempat Belanja Mulai Pulih
Jumat, 15 Oktober 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM-Aktivitas penduduk di tempat belanja dan kebutuhan sehari-hari sudah mengalami pemulihan, bahkan meningkat sejak September 2021 dibandingkan bulan sebelumnya saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berada di level tertinggi.
“Kalau kita melihat bagaimana mobilitas penduduk selama September lalu, di berbagai tempat atau aktivitas menunjukkan adanya perbaikan. Aktivitas penduduk di tempat belanja dan kebutuhan sehari-hari sudah pulih kembali,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, Jumat (15/10).
Selain itu, lanjut Margo, aktivitas dan mobilitas masyarakat di berbagai fasilitas umum lainnya mulai mengalami perbaikan, salah satunya yakni mobilitas penduduk pada tempat perdagangan, ritel, dan rekreasi, yang angkanya mengalami perbaikan menjadi -1,9%.
“Dibanding Agustus -12,4. Berarti mobilitas penduduk di perdagangan dan rekreasi mengalami perbaikan,” ungkap Margo.
Kemudian, mobilitas di taman juga mengalami perbaikan meskipun belum pada kondisi normal, yang angkanya pada September 2021 sebesar -7,9%. Sementara, mobilitas di tempat transit juga ada perbaikan meskipun belum dalam kondisi normal.
Margo menambahkan, terjadi perbaikan mobilitas di tempat kerja pada September 2021, meskipun angkanya masih -15,9, yang artinya mobilitas penduduk di tempat kerja belum pada kondisi normal.
Margo menyampaikan, data mobilitas penduduk tersebut diolah BPS dari Google Mobility.
“Tentu saja informasi ini akan berpengaruh pada aktivitas ekonomi dan pada akhirnya juga berpengaruh pada berbagai indikator nanti yang akan dirilis baik pada hari ini maupun pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) bulan depan,” pungkas Margo. (sr)