Rabu, 27 Oktober 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Kementerian Perdagangan mengajak para pemimpin Trade Promotion
Organization (TPO) untuk berkolaborasi memanfaatkan teknologi digital agar dapat mempercepat
pemulihan ekonomi di masa normal baru (new normal) ini.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi
saat membuka Asian Trade Promotion Forum (ATPF) CEO Meeting 2021 yang diselenggarakan secara
virtual, Selasa (26/10). Dalam pertemuan yang mengangkat tema ‘To Grow and Develop in the
New Economic Era’ ini, Indonesia bertindak sebagai tuan rumah.
“Forum ini merupakan sarana bagi para pimpinan TPO di kawasan Asia untuk bertukar informasi dan
ide tentang upaya yang dilakukan Pemerintah dalam mendukung sektor potensial yang berkembang
dan bertahan. Selain itu, turut dibahas upaya pemanfataan digitalisasi dalam mendukung produktivitas
bisnis di tengah pandemi Covid-19,” jelas Didi.
Dalam paparannya, Didi menjelaskan, Pemerintah Indonesia terus mendorong pemanfaaatan
digitalisasi dalam perdagangan, salah satunya melalui niaga elektronik/niaga-el (e-commerce).
Nilai transaksi niaga-el Indonesia pada 2021 mengalami peningkatan yang cukup drastis sebesar 48,38
persen (YoY) menjadi USD 27 miliar. “Tidak hanya konsumen saja yang beralih untuk berbelanja daring.
Para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia pun telah beralih memanfaatkan niaga-el
sebagai sarana pemasaran. Tercatat, hingga Agustus 2021, sekitar 16 juta UKM Indonesia telah
berjualan melalui platform niaga-el,” terangnya.
Didi juga memperkenalkan platform niaga-el yang dapat dimanfaatkan UKM Indonesia untuk go global
yakni Archipelago (www.archipelago-store.com), Indonesia Store (https://idnstore.tw/en), dan ASEAN
Online Sale Day (http://onlineasean.com). Kehadiran tiga platform niaga-el ini untuk menghubungkan
pelaku UKM Indonesia dengan para buyer asal luar negeri, baik dalam bentuk business to business
maupun business to consumer di masa pandemi.
Didi menjelaskan, selain mendorong pemanfataan platform lokapasar (marketplace) oleh UKM,
Kemendag juga mendukung pengembangan bisnis UKM melalui penyelenggaran berbagai program yang
memanfaatkan teknologi digital lainnya, antara lain penjajakan bisnis (business matching) virtual yang
bekerja sama dengan 32 Perwakilan Perdagangan Indonesia di luar negeri dan penyelenggaraan Trade
Expo Indonesia (TEI) ke-36 Digital Edition yang berlangsung pada 21 Oktober—4 November 2021.
“Diharapkan, dengan kehadiran tiga platform berorientasi ekspor Indonesia tersebut dan juga berbagai
penyelenggaraan kegiatan ekspor yang dilakukan Pemerintah, dapat meningkatkan peluang dan
kemudahan UKM berpromosi ke pasar global serta memasuki pasar yang lebih luas,“ pungkas Didi.
Pertemuan diikuti 21 TPO dengan agenda pembahasan program tahunan ATPF dan pembahasan
program bersama. Di samping itu, dilaksanakan pula diskusi panel yang mengangkat tema ‘Potential
Industrial Sectors & Strategic Efforts under the Prolonged Pandemic’ dan ‘Supporting SMEs in Optimizing
E-commerce Technology’.
ATPF merupakan pertemuan Trade Promotion Organization (TPO) wilayah Asia yang didirikan pada
1987. Saat ini, ATPF memiliki 23 anggota TPO dari berbagai wilayah Asia termasuk TPO Australia dan
Selandia Baru. Dalam pelaksanaannya, ATPF CEO Meeting dan Working Level Meeting diselenggarakan
setahun sekali.
ATPF dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan perdagangan para anggotanya melalui
pertukaran informasi, implementasi proyek kerja sama, serta memperkuat jaringan. Selain itu, ATPF
juga menyelenggarakan program lainnya seperti peningkatan kapasitas (capacity building), pameran
bersama, dan berbagai proyek kerja sama lainnya. (rdy)