Puluhan Juta Keluarga Tinggal di Daerah Rawan Bencana

Oleh rudya

Rabu, 27 Oktober 2021

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM –   Keluarga memiliki posisi dan peran yang sangat penting dan strategis dalam menentukan besar kecilnya dampak bencana yang akan diterima, sehingga peningkatan baik kapasitas maupun peran, keterlibatan serta kesiapsiagaan dalam menghadapai bencana mutlak harus dilakukan. Semua ini dapat diwujudkan melalui Keluarga Tangguh Bencana (Katana).

Setiap anggota keluarga perlu mengetahui, mengenali dan memahami risiko bencana yang mungkin terjadi di rumah dan lingkungan masing-masing. Kemudian meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengetahui apa yang harus dilakukan jika bencana terjadi dan mengurangi dampak bagi keluarganya masing-masing.

Pangarso Suryotomo selaku Direktur Kesiapsiagaan  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan,  puluhan juta keluarga di Indonesia tinggal di daerah rawan bencana. Berdasarkan hal itu, pentingnya peningkatan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana.

“Lebih dari 53 ribu desa/kelurahan dan lebih dari 51 juta keluarga di Indonesia tinggal di daerah rawan bencana. Berdasarkan hal tersebut perlunya peningkatan kapasitas masyarakat dalam lingkup terkecil baik itu di desa/kelurahan maupun keluarga, selain itu guna mengurangi korban suatu bencana,” ungkap Pangarso saat membuka acara Pembekalan Penyuluh Keluarga Tangguh Bencana (Katana) yang dilakukan secara virtual dan tatap muka, bertempat di Bogor, Jawa Barat pada Selasa (26/10).

Kemudian ia menjelaskan, Katana diharapkan dapat dilaksanakan di seluruh masyarakat guna menyiapkan keluarga yang siap menghadapi bencana.

“Menjadi suatu gerakan yang berkelanjutan untuk membangung ketangguhan keluarga, mengantisipasi kejadian bencana dan pulih secara optimal dari kejadian bencana,” ujarnya.

Kegiatan ini berisikan pemberian materi dari para narasumber yang membahas tentang Pengantar tentang Keluarga Tangguh Bencana, Kenal dan Pahami Risiko Bencana, Menjadikan Rumah sebagai tempat yang Ramah dan Aman Bencana, Rencana Kesiapsiagaan Keluarga,  Sistem Peringatan Dini Keluarga, Rencana Evakuasi Keluarga dan Simulasi, dan Inarisk Personal.

Adapun para peserta terdiri dari BNPB, BPBD,  perwakilan organisasi pegiat kebencanaan, pelaku pengurangan risiko bencana berbasis komunitas, akademisi, mahasiswa dan masyarakat umum.

Program Katana di perkenalkan pertama kali pada tanggal 2 – 3 Desember tahun 2019 di Pasie Jantang, Aceh Besar. Pembekalan Penyuluh Katana yang pertama dilaksanakan pada 2 Februari 2020 di Gedung Training Center, Pusat Pendidikan dan Pelatihan PB BNPB, Sentul, Bogor dengan peserta para perwakilan lintas sektor. (rud)

 

 

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment