Rabu, 17 November 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Kementerian Perdagangan terus mendorong pasar rakyat untuk tetap beroperasi, khususnya di masa pandemi Covid-19. Salah satunya, melalui program Digitalisasi PasarRakyat yang diinisiasi Kementerian Perdagangan. Program tersebut menargetkan 1.000–2.000 pasar rakyat dan satu juta pedagang pasar rakyat terdigitalisasi pada 2022. Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke saat menghadiri “Peluncuran Digitalisasi Pasar Rakyat Juara Jawa Barat dan Pencanangan Pasar SIAP QRIS” di Pasar Atas Baru Cimahi, Jawa Barat, hari Senin (15/11). Acara peluncuran diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
Hadir pada peluncuran ini Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepala Departemen Regional Bank Indonesia Ameriza M. Moesa,Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono,Pemimpin Wilayah BRI Bandung Ida Bagus Ketut Subagia,Plt. Walikota Cimahi Ngatiyana, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mohammad Arifin Soedjayana.
“Pemerintah terus berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 dengan memberikan perhatian lebih kepada pasar rakyat dan pedagang di pasar rakyat. Hal ini kami lakukan untuk mendorong pasar rakyat agar tetap terus beroperasi dan menggerakkan sektor perdaganganmelalui program digitalisasi pasar rakyat. Cakupan digitalisasi pasar rakyatterdiri dari aspek E-Commerce, E-Monitoring, Aplikasi Peduli Lindungi, E-Complain, Digital Marketing, E-Retribusi dan E-Registrasi,” ujar Oke.
Sejalan dengan program Digitalisasi Pasar, lanjut Oke, Kementerian Perdagangan juga mendukung sepenuhnya program “Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai (SIAP) Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)” yang dicanangkan Bank Indonesia. Program ini merupakan implementasi digitalisasi pembayaran di pasar rakyat dan pusat perbelanjaan.
Selain itu, lanjut Oke, untuk membantu para pedagang berjualan secaradaring, Kementerian Perdagangan juga telah melakukan inisiasi membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Gojek dan Tokopedia. Saat ini, sudah delapan pasar yang menerapkan digitalisasi dengan Tokopedia, yaitu Pasar Sabilulungan Kabupaten Bandung, Pasar Cihapit Kota Bandung, Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta, Pasar Anyar Kota Tangerang, Pasar Kampung Baru Kota Makassar, Pasar Pabaeng-baeng Kota Makassar, Pasar Badung Kota Denpasar, dan Pasar Oro Oro Dowo Kota Malang. (rdy)