Banjir Kecamatan Tambakrejo Surut, Warga Bersihkan Sisa Material

Oleh rudya

Senin, 22 November 2021

Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Banjir yang melanda Desa Ngrancang, Kecamatan Tambakrejo, Jawa Timur telah surut pada Ahad (21/11). Warga bersama BPBD Kabupaten Bojonegoro dan tim gabungan telah membersihkan material dan lumpur yang tersisa pasca kejadian.

Banjir yang sempat mengisolir 6 RT itu terjadi akibat meluapnya Sungai Ngego yang berada di kawasan tersebut pada Jumat (19/11) lalu.

Sebanyak 500 jiwa terdampak banjir dan 20 rumah warga terendam. Selain berdampak pada rumah warga, fenomena tersebut juga menggenangi SD Ngrancang 3, 1 pondok bersalin desa (polindes), dan 1 rumah ibadah.

Banjir dengan tinggi mata air (TMA) 40cm saat kejadian itu sempat memutus akses jalan utama dusun-dusun yang berada di Desa Ngrancang. Selanjutnya, banjir juga menghanyutkan 2 jembatan penghubung antar dusun.

Menyikapi kejadian banjir, Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro langsung terjun mendatangi lokasi dan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan pendataan warga terdampak juga kerugian materil lainnya.

Melihat prakiraan cuaca dua hari ke depan, wilayah Provinsi Jawa Timur berpotensi mengalami hujan yang dengan intensitas tinggi yang dapat disertai angin kencang dan petir. Sementara untuk di wilayah terdampak, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang.

Saat ini, menurut pantauan BMKG wilayah Indonesia masih akan mengalami dampak dari adanya fenomena La Nina hingga Februari 2021. Fenomena tersebut dapat meningkatkan curah hujan hingga 70% yang apabila tidak disikapi dengan tepat dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

BNPB meminta kepada pemerintah daerah untuk menyiapkan langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi dampak La Nina sebagai langkah mengurangi kerugian akibat bencana. “Sementara masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan apabila terjadi hujan dengan durasi yang lama, khususnya bagi warga yang tinggal di daerah aliran sungai dan tebing maupun lereng,” kata Abdul Muhari, Ph.D., Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB. (ray)

Silakan baca juga

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BNPB Tambah Dukungan Dana Siap Pakai

Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Kuala Bingai – Tanjung Pura Segera Beroperasi

Kementerian PUPR Jajaki Kerja Sama dengan Finlandia dalam Pengembangan Smart City di IKN

Leave a Comment