Senin, 23 November 2021
Jakarta, MINDCOMMONLINE.COM – Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko atas nama Menteri Keuangan. Senin (22/11), menetapkan hasil penjualan Green Sukuk Ritel- Sukuk Tabungan seri ST008. Total volume pemesanan pembelian ST008 yang telah ditetapkan adalah sebesar Rp 5 triliun dengan jumlah investor sebanyak 14.337 orang. ST008 mulai ditawarkan pada tanggal 1 November 2020 dan penawaran ditutup pada 17 November 2021. Minat investor yang sangat luar biasa menyebabkan target nasional ST008 sudah tercapai pada 15 November 2021, yaitu 2 hari sebelum masa penawaran ditutup, meskipun masih di tengah kondisi pandemi.
Besarnya minat investor ritel domestik terhadap ST008 tercermin dari total jumlah penawaran yang masuk pada dua hari pertama masa penawaran yang mencapai hampir Rp 1,9 triliun. Dengan mempertimbangkan tingginya minat investor pada periode awal penawaran ST008, sejak 4 November 2021 diberlakukan sistem kuota harian, yang dilakukan top up kuota setiap jam 8 pagi, dan langsung habis terserap dalam 10 menit.
Tingkat imbalan ST008 sebesar 4,80% (floating with floor) dengan tanggal setelmen 24 November 2021. Penerbitan ST008 ini bekerjasama dengan 30 Mitra Distribusi yang terdiri dari 2 Bank Umum Syariah, 18 Bank Umum, 4 Perusahaan Efek, 3 Perusahaan Efek Khusus dan 3 Perusahaan Finansial Teknologi.
ST008 diterbitkan dengan format Green, seluruh hasil penerbitan untuk pembiayaan proyek-proyek yang ramah lingkungan baik refinancing maupun new financing. ST008 merupakan bentuk komitmen dan kontribusi Pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan syariah dan sekaligus membantu mengatasi dampak perubahan iklim.
Penerbitan Green Sukuk Ritel- Sukuk Tabungan seri ST008 didasarkan pada Green Bond/Sukuk Framework, yang sudah dikembangkan dan diperluas menjadi Sustainable Development Goals (SDG) Government Securities Framework yang memasukkan aspek-aspek tambahan SDGs ke dalam framework, untuk mencakup tidak hanya sektor/proyek yang berkontribusi pada upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim (green focus), tetapi juga untuk kemajuan ekonomi biru (blue focus) dan social outcome yang positif (social focus). SDG Government Securities Framework tersebut telah mendapatkan Second Party Opinion (SPO) dari CICERO dan the International Institute for Sustainable Development (IISD) untuk memastikan framework tersebut telah sesuai dengan prinsip dan standar yang diakui secara global.
Setelah penerbitan Green Sukuk, Pemerintah wajib membuat annual impact report yang berisi perhitungan berapa kontribusi dari pembiayaan Green Project ini terhadap penurunan emisi karbon.
Kali ini proyek-proyek hijau yang dibiayai dari hasil penerbitan Green Sukuk Ritel seri ST008 berada di Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR (Konektivitas perkeretaapian dan Jaringan sumber daya air).
Beberapa capaian atas penjualan ST008 adalah sebagai berikut:
- ST008 merupakan seri Sukuk Tabungan dengan tingkat imbalan terendah sepanjang penerbitan SBN Ritel, yakni sebesar 4,80% (floating with floor) per tahun. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam upaya menurunkan yield dan menekan cost penerbitan SBN.
- Jumlah investor ST008 sebanyak 14.337 investor merupakan yang terbanyak kedua sepanjang penerbitan SBSN Ritel non-tradable (setelah ST007 dengan 16.992 investor).
- Investor baru ST008 sebanyak 2.776 investor dan didominasi oleh generasi Millenial sebanyak 44,09%.
- Seperti halnya pada ST006 dan ST007, volume pemesanan terbesar di ST008 (41,56%) berada pada generasi Baby Boomers, sejumlah Rp2,08 triliun (41,56%), sedangkan dari sisi jumlah investor paling banyak berasal dari Generasi X, yaitu 4.896 orang (34,14%) dari total investor.
- Investor Generasi Y/Milenial yang membeli ST008 tercatat sebanyak 4.831 orang, atau 33,70% dari total investor, dengan nominal pembelian sebesar Rp849,55 miliar, atau 16,99% dari total penjualan. Sementara itu, pembelian ST008 oleh investor Generasi Z tercatat dilakukan oleh 152 investor (1,06% dari total investor) dengan nominal sebesar Rp38,95 miliar (0,78% dari total penjualan). Adapun rata-rata pembelian oleh investor Generasi Z adalah sebesar Rp256,24 juta.
- Nominal penjualan terbesar berasal dari provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp2,15 triliun (43,06% dari total penjualan) dari 5.396 investor (37,64% dari total investor). Sementara itu, porsi penjualan ST008 di Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 0,80% dari total volume penjualan, dengan porsi investor sebanyak 0,58% dari total investor.
- Pegawai swasta sebanyak 4.853 (33,85%) mendominasi dari sisi jumlah investor. Sementara itu, Wiraswasta mendominasi dari sisi volume sebesar Rp1,57 triliun (31,49%). Adapun partisipasi investor ASN/TNI/Polri pada ST008 adalah sebesar Rp264,90 miliar (5,30% dari total penjualan) dengan jumlah investor sebanyak 947 (6,60% dari total investor).
- Rata-rata pemesanan ST008 adalah sebesar Rp348,75 juta. Jumlah investor yang membeli ST008 dengan nominal Rp1 juta sebanyak 486 investor, atau 3,39% dari total investor.
- Sahabat Sukuk yang setia (membeli ST002-ST008) sebanyak 38 investor dengan total nominal pembelian sebesar Rp221,33 miliar, yang didominasi oleh Generasi Baby Boomers.
“Dalam pembiayaan APBN, Pemerintah akan terus melakukan inovasi salah satunya melalui penerbitan SBN ritel yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat seperti Green Sukuk Ritel,” bunyi keterangan resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Senin. (rud)